Nama : Setiyanti Rianta
NPM : 26212947
Kelas : 4EB18
Dosen : Lince Afri Yenny
BAB
11
Manajemen
Risiko Keuangan
Walaupun bisnis
wajarnya terkait dengan produksi dan distribusi produk dana jasa, konstribusi
nyata dari sebuah bisnis kepada masyarakat adalah asumsi dan manajemen resiko.
Manajer-manajer bisnis berasumsi bahwa risiko mengontrak manusia, modal fisik
dan uang membentuk suatu produk atau jasa yang mungkin bisa diterima oleh
masyarakat. Jika perusahaan mereka terbukti tidak berhasil, perusahaan itu
bangkrut. Jika sukses, perusahaan mendapatkan keuntungan. Manajemen risko
sangat menantang di level internasional terkait dengan banyaknya factor yang
harus dipertimbangkan.
POKOK
BAHASAN
Tujuan manajemen risiko
keuangan dalam tingkatan risiko individu
adalah untuk mengurangi peluang meningkatnya kerugian yang berasal dari
perubahan-perubahan yang tidak diperkirakan pada harga mata uang, kredit,
komoditas, dan ekuitas. Pemajanan terhadap ketidakpastian harga dikenal dengan
istilah risiko pasar.
APA
PENTINGNYA MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Pertumbuhan cepat
layanan manajemen risiko menyatakan bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai
firma dengan mengatur risiko keuangan. Selain itu, investor dan pemegang saham
lainnya terus-menerus mengharapkan manajer keuangan untuk mengenali dan secara
aktif melakukan manajemen risiko pasar. Jika nilai perusahaan tersebut sama
dengan nilai terkini dari arus kasnya di masa depan, manajemen eksposur aktif
dapat dibenarkan dengan beberapa manfaat, yaitu:
1.
Manajemen eksposur dapat membantu
menstabilkan arus kas yang diinginkan suatu perusahaan.
2.
Manajemen eksposur aktif memungkinkan
sebuah firma untuk memfokuskan diri pada risiko bisnis utamanya.
3.
Pemilik utang, pegawai, dan pelanggan
juga memperoleh keuntungan dengan adanya manajemen eksposur.
4.
Produk derivatif dapat memungkinkan dana
pensiun pemimpin perusahaan untuk menikmati keuntungan yang lebih besar dengan
berinvestasi pada instrument tertentu tanpa harus benar-benar membeli atau
menjual instrument pokok
PERAN
AKUNTANSI
Para akuntan manajemen
memerankan peran penting dalam proses manajemen risiko. Mereka membantu
mengenali risiko pasar yang mungkin terjadi, mengukur trade off, memberikan penjelasan atas produk-produk pencegahan
risiko tertentu dan menilai keefektifan program pencegahan risiko ini.
Mengenali
Risiko-risiko Pasar
Pemetaan
risiko merupakan kerangka kerja yang berguna untuk
mengenali beragam jenis risiko pasar yang mungkin terjadi. Kerangka kerja
dimulai dengan memeriksa hubungan antara risiko pasar dengan value drivers sebuah perusahaan dengan
pesaingnya. Value drivers mengacu
pada kondisi keuangan utama dan perihal kinerja operasional yang mempengaruhi
suatu perusahaan. Risiko pasar meliputi risiko valuta dan risiko suku bunga,
serta risiko harga komoditas dan ekuitas.
Mengukur
Trade-offs
Peran lain yang
dilakukan akuntan dalam proses manajemen risiko adalah mengukur trade-offs yang berhubungan dengan
alternatif dalam merespons suatu risiko. Manajemen dapat memilih untuk tetap
menghadapi risiko daripada melakukan pencegahan jika biaya perlindungan risiko
lebih tinggi daripada keuntungannya.
Manajemen
Risiko di Dunia Nilai Tukar Mengambang
Pada bab ini, kita
membatasi analisis pada pemajanan harga tertentu, yaitu perubahan nilai tukar.
Ada tiga alasan yang mendasari hal ini, yaitu:
1.
Nilai tukar atau risiko valuta asing merupakan
bentuk risiko yang paling umum dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di banyak
negara.
2.
Eksekutif keuangan yang berpengalaman
menyatakan bahwa risiko valuta adalah ‘salah satu risko eksternal yang paling
sulit dan harus ditangani manajer keuangan.’
3.
Konsep manajemen risiko dan perlakuan
akuntansi asosiasi terhadap risiko valuta asing bersifat sejajar dengan yang
digunakan untuk risiko suku bunga, harga komoditas, dan harga ekuitas.
Dalam dunia nilai tukar
mengambang, manajemen risiko terdiri atas (1) Mengantisipasi pergerakan nilai
tukar, (2) Mengukur pemajanan perusahaan terhadap risiko bursa, (3) Merancang
strategi perlindungan yang sesuai. (4) Membangun kembali manajemen risiko internal.
Meramalkan
Perubahan Nilai Tukar
Dalam mengembangkan
program manajemen risiko bursa, manajer keuangan memiliki informasi tentang
arah, waktu, dan besarnya perubahan nilai tukar. Jika mengetahui prospek nilai
tukar, manajer keuangan dapat menyusun pengukuran pertahanan dengan lebih
efektif dan efisien. Namun, ketepatan yang pasti dalam memperkirakan pergerakan
mata uang masih sulit.
Apakah implikasi
faktor-faktor ini terhadap akuntan manajemen? Untuk satu hal, akuntan harus
mengembangkan sistem yang dapat mengumpulkan dan memproses informasi yang tepat
dan lengkap variabel yang berhubungan pergerakan nilai tukar. Sistem ini dapat menggabungkan
informasi yang disediakan oleh layanan perkiraan eksternal, publikasi keuangan
yang mengikuti pergerakan mata uang, dan kontrak harian dengan dealer mata uang.
Mengukur
Pemajanan
Proses penyusunan
permasalahan perusahaan untuk mengurangi akibat perubahan nilai tukar yang
merugikan memerlukan informasi mengenai pemajanannya terhadap risiko kurs
valuta asing. Eksposur valuta asing muncul ketika perubahan kurs valuta asing
merubah nilai aset bersih, pendapatan, dan arus kas suatu perusahaan.
Pengukuran akuntansi tradisional akan eksposur valuta asing memusatkan pada dua
jenis pemajanan besar: translasi dan transaksi.
Pemajanan
Translasi
Pemajanan translasi
mengukur dampak perubahan kurs valuta asing terhadap kesetaraan mata uang dalam
negeri dari asset dan kewajiban mata uang asing suatu perusahaan. Pemajanan
translasi dapat diukur dengan mengambil perbedaan antara aset dan kewajiban
mata uang asing terbuka oleh suatu perusahaan.
Kelebihan aset terbuka
akan kewajiban terbuka (yaitu perihal mata uang asing yang ditranslasikan pada
nilai tukar terkini) menyebabkan posisi aset terbuka bersih. Hal ini kadang dianggap sebagai pemajanan positif.
Devaluasi mata uang asing yang terhadap mata uang pelaporan menghasilkan
kerugian translasi. Revaluasi mata uang asing menghasilkan keuntungan
translasi. Sebaliknya, suatu perusahaan memiliki posisi kewajiban terbuka
bersih, atau pemajanan negatif, ketika kewajiban terbuka melebihi aset terbuka.
Dalam keadaan ini, devaluasi mata uang asing menyebabkan keuntungan translasi.
Revaluasi mata uang asing menyebabkan kerugian translasi.
Akuntansi
versus Eksposur Ekonomi
Kerangka kerja pelaporan
yang telah digambarkan sebelumnya menyoroti pemajanan suatu perusahaan terhadap
risiko valuta asing yang bisa terjadi kapan pun. Namun pelaporan pemajanan
translasi dan pemajanan transaksi tidaklah mengukur eksposur ekonomi peusahaan
yang bersangkutan. Eksposur ekonomi adalah dampak dari perubahan nilai mata
uang terhadap kinerja dan arus kas perusahaan di masa yang akan datang.
Dari waktu ke waktu
semakin banyak perusahaan yang membedakan antara pemajanan yang statis dan
pemajanan yang mengalir alami. Dugaan eksposur ekonomi mengakui bahwa perubahan
nilai tukar berdampak pada posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah
harga-harga input dan output yang berhubungan dengan harga-harga
perusahaan asing pesaingnya.
Perusahaan dapat memilih
pencegahan risiko dengan cara memilih atau memindahkan tempat produksi untuk
mengurangi pemajanan operasional bisnis, namun kegiatan ini membutuhkan skala
ekonomi yang forgoing, yang dapat
mengurangi nilai pendapatan bisnis yang diharapkan. Kemungkinan lainnya adalah,
perusahaan induk menggunakan portofolio untuk mengurangi risiko dengan memilih
bisnis yang memiliki pemajanan pengganti kerugian.
Strategi
Perlindungan
Setelah pemajanan valuta asing di ukur,
langkah selanjutnya adalah merancang strategi pencegahan risiko yang akan
mengurangi atau menghilangkan pemajanan tersebut. Strategi ini terdiri atas
pencegahan risiko neraca, operasional, dan kontraktual.
Lindung
Nilai Neraca, Lindung nilai neraca dapat mengurangi
pemajanan suatu perusahaan dengan menyesuaikan level dan denominasi moneter
dari asset dan kewajiban perusahaan. Contohnya, meningkatnya neraca kas dalam
mata uang asing dapat mengganti kerugian penurunan suku bunga dan pendapatan
pada instrument pendapatan tetap dalam negeri. Metode lain untuk pencegahan risiko
pemajanan positif anak perusahaan yang berlokasi di negara mudah-devaluasi
adalah:
1.
Menjaga neraca kas mata uang lokal pada
level minimum yang dibutuhkan untuk mendukung operasi tahun berjalan.
2.
Mengirimkan kembali keuntungan pada
perusahaan induk di atas nilai yang dibutuhkan untuk perluasan modal.
3.
Mempercepat (memimpin) pengumpulan
piutang mata uang lokal yang belum dilunasi.
4.
Menangguhkan (menambah lama) pembayaran
utang mata uang lokal.
5.
Mempercepat pembayaran mata uang luar
negeri.
6.
Menginvestasi kelebihan kas pada
inventaris dan aset mata uang lokal yang sekiranya tidak akan membuat devaluasi
terjadi.
7.
Menginvestasikan dalam aset asing mata
uang yang kuat.
Pencegahan
Risko Operasional, Bentuk perlindungan risiko terpusat pada
variable yang berpengaruh pada pendapatan dan pengeluaran mata uang asing.
Peningkatan harga jual (untuk penjualan yang terfaktur dalam mata uang
rentan-devaluasi) dalam proporsi penurunan mata uang antisipasi dapat membantu
melindungi margin kotor yang ditargetkan. Salah satunya dengan memfakturkan ke
mata uang yang kuat. Kontrol yang lebih ketat terhadap biaya-biaya dapat
membuka margin keamanan yang lebih luas dalam menghadapi kerugian mata uang
yang mungkin terjadi.
Pencegahan
Risko Kontraktual, Ragam pencegahan risiko kontraktual
telah dikembangkan untuk memberikan fleksibelitas pada manajer dan melakukan
manajemen eksposur valuta asing.
Akuntansi
untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai
kontraktual merupakan kontrak atau instrument keuangan yang memungkinkan
penggunanya untuk mengurangi, menghilangkan, atau sebaliknya mnegalihkan risiko
pasar kepada orang lain. Pengetahuan tentang aturan-aturan manajemen akuntansi
berkenaan dengan derivatif merupakan hal yang penting ketika kita sedang
merancang strategi lindung nilai yang efektif untuk perusahaan. Untuk memahami
seberapa penting auntansi lindung nilai, kita menggambarkan beberapa praktik
akuntansi lindung nilai dasar. Pertama-ama, tinjaulan komponen dasar dari
laporan keuangan (pajak hilang).
Para analisis biaya terfokus
pada pendapatan operasional dalam mengevaluasi seberapa baik manajemen dalam
menjalankan bisnis intinya. Pendapatan bersih terdiri atas dampak pembauran
dari kejadian-kejadian yang tidak biasa.
Perlakuan akuntansi
pada derivatif keuangan yang mendapat sambutan secara operasional adalah
menandai produk untuk dipasarkan dengan keuntungan atau kerugian yang dianggap
sebagai komponen pendapatan non-operasional. Masalah akuntansi terkait dengan
produk lindung nilai terkait dengan valuta asing memiliki hubungan dengan
pengakuan, pengukuran dan pengungkapan. Pengakuan memiliki arti apakah
instrumen lindung nilai harus dianggap sebagai aset atau kewajiban dalam
laporan keuangan.
Kontak
Valuta Asing Berjangka
Pengimpor dan
pengekspor biasanya menggunakan kontrak valuta asing berjangka ketika
barang-barang yang akan difaktur dalam mata uanag asing dibeli dari atau dijual
kepada pihak asing. Kontrak berjangka ini menjadi kompensasi atas risiko
keuntungan atau kerugian transaksi ketika nilai tukar turun naik antara tanggal
transaksi dan penyelesaian. Kontrak berjangka juga melindungi nilai mata uang
asing antisipasi yang dapat dibayar atau dibayarkan kembali (kesepakatan mata
uang asing) dan dapat digunakan untuk pertukaran yang diatur dan karenanya
bersifat kurang likuid daripada kontrak-kontrak lainnya. Dengan kata lain,
kontrak ini bersifat fleksibel dalam jumlah dan waktunya.
Kontak valuta asing
berjangka adalah kesepakatan untuk mengirim atau menerima sejumlah mata uang
asing untuk ditukar dengan mata uang dalam negeri, di tanggal yang akan datang,
dengan nilai tukar yang ditentukan yang disebut dengan nilai berjangka.
Opsi
Keuangan
Kontrak ijon keuangan (futures contract) adalah hal yang serupa
dengan kontrak berjangka (forward
contract). Seperti halnya kontrak berjangka, kontrak ijon merupakan
kesepakatan untuk membeli atau mengirim sejumlah mata uang asing pada tanggal di masa yang akan datang dengan
harga yang ditetapkan. Kemungkinan lainnya adalah, kontrak ijon dapat memungkinkan
penyelesaian kas dari pada pengiriman dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman
dengan membuat kontrak koompensasi untuk instrumen kuangan yang sama.
Opsi
Mata Uang
Opsi mata uang
memberikan hak pada pembeli untuk membeli (tarif) atau menjual (tawar) mata
uang dari penjual (penulis) dengan harga yang ditentukan (pengacau) pada atau
sebelum tanggal yang ditentukan (strike). Opsi tipe Eropa hanya dapat
dilaksanakan pada tanggal berakhirnya. Opsi tipe Amerika dapat dilaksanakan
kapan pun hingga dan termasuk tanggal berakhirnya.
Swap
Mata Uang
Swap mata uang terdiri
atas perubahan kini dan nanti dari dua mata uang yang berbeda pada kurs yang
ditetapkan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mengakses
pasar modal yang tadinya tidak dapat diakses dengan biaya yang layak. Swap mata
uang juga memungkinkan sebuah perusahaan untuk menjalankan lindung nilai
terhadap risiko nilai tukar yang muncul dari bisnis internasional.
Perlakuan
Akuntansi
Badan Standar Akuntansi
Keuangan mengeluarkan FAS no. 133, dan diamandemen oleh FAS 138 dan diperjelas
oleh FAS 149, untuk memberikan sebuah pendekatan yang menyeluruh terhadap
akuntansi bagi transaksi derivative dan lindung nilai. IAS 39, yang baru-baru
ini direvisi, berisi petunjuk-petunjuk sama yang memberikan, untuk pertama
kalinya, panduan universal mengenai akuntansi dalam keuangan derivatif. Meski
kedua ketetapan ini memiliki tujuan yang sama, standar-standar ini rincian
panduan penerapannya berbeda.
Provisi dasar standara-standar ini
adalah
1.
Semua instrumen derivatif harus
dilaporkan dalam neraca sebagai aset dan kewajiban. Pos-pos tersebut harus
dicatat dengan nilai wajar, termasuk pos-pos yang disimpan dalam kontrak
penyelenggara yang tidak dijabarkan dengan nilai yang seimbang.
2.
Laba dan rugi dari perubahan-perubahan
dalam nilai yang seimbang dari instrumen derivatif bukanlah termasuk aset dan kewajiban. Laba
dan rugi secara otomatis termasuk ke dalam pendapatan jika laba dan rugi
tersebut tidak berperan sebagai lindung nilai.
3.
Lindung nilai haruslah sangar efektif
untuk memenuhi syarat perlakuan akuntansi khusus; yaitu, laba dan rugi dari
instrumen lindung nilai harus dengan tepat mengompensasi laba dan rugi terhadap
pos-pos yang nilainya dilindungi.
4.
Hubungan lindung nilai harus dicatat
secara keseluruhan untuk keuntungan pembaca laporan.
5.
Laba dan rugi lindung nilai investasi
bersih mata uang asing (posisi aset atau kewajiban terbuka bersih) secara
langsung dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lainnya. Laba rugi ini
setelah itu diklasifikasi lagi kedalam pemasukan saat ini ketika anak perusahaan
terjual atau dilikuidasi.
6.
Laba atau rugi dalam lindung nilai arus
kas yang belum pasti, seperti penjualan ekspor yang diperkirakan, secara
langsung dianggap sebagai elemen pendapatan komprehensif. Laba rugi termasuk
pendapatan ketika transaksi yang diperkirakan memengaruhi pendapatan.
Masalah-masalah
Praktis
Meskipun panduan
pelaksanaan yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah berperan dalam
menjelaskan pengakuan dan pengukuran derivatif, beberapa masalah masih tersisa.
Masalah pertama berhubungan dengan penentuan nlai wajar. Wallace memperkirakan
bahwa ada 64 hitungan yang mungkin dipakai dalam mengukur perubahan nilai wajar
dari risikoyang dicegah dan instrumen lindung nilai. Dia menemukan empat cara
untuk mengukur perubahan nilai wajar dari risiko-risiko yang dicegah, yaitu: nilai
pasar seimbang, penggunaan nilai tukar spot-to-spot,
penggunaan nilai tukar forward-to-forward,
penggunaan model penetapan harga opsi.
Kerumitan pelaporan
keuangan juga muncu jika lindung nilai tidak dianggap begitu efektif dalam
mengompensasi risiko valuta asingnya. Namun, ‘begitu efektif’ merupakan
anggapan yang subjektif. Dalam teorinya, begitu efektif berarti korelasi
negatif yang sempurna antara perubahan nilai atau arus kas suatu derivatif dan
perubahan dalam nilai atau arus kas dari pos-pos yang nilainya dilindungi. Hal
ini menunjukkan lingkupan perubahan nilai derivatif yang dapat diterima.
LINDUNG
NILAI ASET DAN KEWAJIBAN YANG DIAKUI ATAU KESEPAKATAN PERUSAHAAN YANG TIDAK
DIAKUI
Ketika anak perusahaan
asing dengan posisi aset terbuka bersih dikonsolidasi dengan perusahaan
induknya, kerugian translasi akan terjadi jika mata uang asing kehilangan nilai
terhadap mata uang yang digunakan perusahaan induk. Kerugian translasi juga
muncul jika anak perusahaan di luar negeri memiliki posisi kewajiban terbuka
bersih dan nilai mata uang asingnya meningkat terhadap mata uang induk. Satu
cara untuk mengurangi kerugian semacam ini adalah dengan membeli kontrak
berjangka. Strateginya adalah untuk mendapatkan keuntungan transaksi yang
dicapai pada kerugian translasi kompensasi kontrak berjangka.
Sebagai contoh
anggaplah bahwa anak perusahaan AS yang berlokasi di Jepang memiliki posisi
kewajiban terbuka bersih senilai JYP 135.000.000 pada 30 Sep. mata uang
fungsionalnya adalah dolar. Untuk memperkecil terjadinya kerugian translasi
yang dipicu oleh apresiasi yen yang tidak terduga, perusahaan induk AS membeli
kontrak berjangka untuk menerima 135.000.000 yen dalam 90 hari pada nilai
berjangka sebesar $0,008570. Nilai tukar pada akhir tahun adalah sebagai
berikut:
30 september spot = $ 0,008505
30 september 90 hari berjangka = $ 0,008570
31 Des spot = $ 0,008640
Keuntungan atas kontrak
forward secara efektif telah
mengimbangi devaluasi nilai peso. Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat
dibuat. Diskon kontrak forward
merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas.
Perlakuan akuntansi
yang sama dapat terjadi jika eksportir kanada tersebut melakukan perjanjian
penjualan pada tanggal 1 September untuk mengirimkan barang dan menerima
pebayaran sebesar Rp 1.000.000 dari importir Meksiko dalam 3 bulan ke depan,
dan untuk mengirimkan barang segera dan menunggu beberapa saat untuk menerima
pembayaran. Jenis kontrak wajib ini dikenal sebagai komitmen mata uang asing.
Di lain pihak, tampilan
di atas juga dapat terjadi dalam bentuk perkiraan akan dilakukan penjualan
ekspor. Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu ataupun juga bukan
hasil dari komitmen penjualan perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa
depan yang tidak pasti (antisipasi transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau
kerugian atas kontrak forward untuk melakukan lindung nilai terhadap perkiraan
penerimaan dalam peso pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas sebagai bagian
dari laba komprehensif. Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi laba kini di
dalam periode saat penjualan ekspor benar-benar dilakukan.
Jika pada tanggal 1 Sep
sebuah perusahaan Kanada menjual dengan angsuran barang-barang kepada importir
Meksiko sebesar 1 juta peso Meksiko (MXP). Perubahan nilai tukar Kanada/ Peso
adalah sebesar CAD 0,13 = MXP 1. Pada 1 Des menjadi CAD 0,11 = MXP 1. Eksportir
Kanada berharap menerima CAD 140.000 untuk MXP 1.000.000 yang diutangkan jika nilai spot tetap tidak berubah hingga 1
Des. Untuk menghindari menerima kurang
dari CAD 140.000 jika peso sebelum 1 Des kehilangan nilai, eksportir
Kanada melakukan kontrak berjangka pada 1 Sep
untuk mengirimkan MXP 1.000.000
untuk dolar Kanada pada 1 Des dengan
nilai berjangka sebesar CAD 0,13 = MXP 1.
BERSPEKULASI
DALAM MATA UANG ASING
Peluang muncul untuk
mempertinggi pendapatan yang dilaporkan dengan menggunakan kontrak berjangka
dan kontrak opsi dalam pasar valuta asing. Kontrak berjangka yang dibeli ketika
spekulasi dicatat di awal pada nilai berjangka. (Nilai berjangka adalah
indikator terbaik dari nilai spot yang akan berlaku ketika jatuh tempo.)
Perlakuan akuntansi
untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip dengan
perlakuan untuk kontrak forward.
Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifat aktifitas
lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan,
transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan
sebagainya.
PENGUNGKAPAN
Sebelum adanya
ketetapan seperti FAS 133 dan IAS 39, pengungkapan keuangan perusahaan tidak
memberikan para pembaca laporan, apakah atau sejauh manakah, manajemen telah
menjalankan kontrak derivatif. Memperkirakan dampak yang mungkin terjadi
terhadap kinerja yang dilaporkan dan kompleksitas risiko yang dihadapi
perusahaan merupakan hal yang sulit. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133
dan IAS 39 sangatlah membantu proses perkiraan ini. Pengungkapan tersebut
dijabarkan di bawah ini:
·
Tujuan dan strategi manajemen resiko
untuk melakukan transaksi lindung nilai
·
Deskripsi pos-pos yang nilainya
dilindungi.
·
Pengenalan risiko pasar sebuah
perusahaan yang dicegah.
·
Deskripsi instrumen lindung nilai.
·
Jumlah yang tidak disertakan dalam
pengkajian keefektifan lindung nilai.
·
Pembenaran apriori bahwa hubungan perlindungan nilai akan begitu efektif dalam
mengurangi risiko pasar.
·
Pengkajian perlindungan nilai yang
berkelanjutan dari semua derivatif yang digunakan selama periode ini.
Kendali
Keuangan
Strategi manajemen
risiko harus mengevaluasi keefektifan dari program lindung nilai. Masukan dari
sistem evaluasi yang meneluruh dapat membantu membangun pengalaman
institutional dalam praktik manajemen risiko. Penaksiran kinerja dari program
manajemen risiko juga memberikan informasi jika strategi yang ada tidaklah lagi
sesuai.
Poin
Kendali Keuangan
Ada beberapa area di
mana sistem evaluasi dapat berjalan lancar. Area-area ini terdiri atas, tetapi
juga tidak terbatas pada, bendahara perusahaan, pembelian dan anak perusahaan
luar negeri. Kendali bendahara perusahaan memperkirakan kinerja program
manajemen risiko pertukaran total. Perkiraannya antara lain lengukur semua
pemajanan yang telah diatur, menemukan lindung nilai yang digunakan, dan
melaporkan hasil dari lindung nilai. Sistem evaluasi seperti ini juga
melibatkan pencatatan tentang bagaimana dan seberapa jauh bendahara perusahaan
membantu unit bisnis lain dalam organisasinya.
TOLOK
UKUR YANG SESUAI
Tujuan dari manajemen
resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan
biaya-biaya. Oleh karena itulah, standar yang sesuai dan digunakan untuk
menilai kinerja yang sebenarnya merupakan unsur penting dalam sistem penilaian
kinerja mana pun. Tolok ukur ini harus ditentukan dari awal dalam program
perlindungan mana pun dan harus berdasarkan pada konsep biaya peluang.
Ketika program
manajemen risiko valuta asing dibuat terpusat, tolok ukur yang sesuai digunakan
untuk membandingkan keberhasilan perlindungan risiko perusahaan akan menjadi
program yang dapat dilaksanakan oleh manajer-manajer lokal.
Sistem
Pelaporan
Sistem pelaporan resiko
keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal.
Kegiatan manajemen risiko (yang biasanya diatur oleh bendahara perusahaan) memiliki
orientasi masa depan. Namun, manajemen risiko ini pada akhirnya harus berdamai
dengan pengukuran pemajanan dan akun keuangan untuk maksud pelaporan eksternal.
Biasanya jatuh di bawah yurisdiksi departemen pengatur perusahaan. Pendekatan
tim bersifat paling efektif dalam menentukan tujuan risiko keuangan, standar kinerja,
dan sistem pengawasan serta sistem palaporan. Manajemen risiko keuangan
merupakan contoh utama dari hal di mana keuangan dan akuntansi perusahaan
terkait erat.
BAB
12
Perpajakan
Internasional dan Penetapan Harga Transfer
Dari seluruh variabel lingkungan
yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan dalam usaha multinasional, hanya valuta
asinglah yang merupakan variabel penting, sepenting perpajakan. Pembayaran
pajak dengan kuat mempengaruhi keputusan berinvestasi, organisasi bisnis apa
saja yang akan digunakan, bagaimana mengurus keuangan, kapan dan bagaimana mengenali
elemen-elemen pendapatan dan pengeluaran, serta harga transfer yang akan dikenakan.
KONSEP-KONSEP
AWAL
Simpang siurnya
undang-undang dan regulasi yang mengatur perpajakan perusahaan-perusahaan asing
dan keuntungan yang didapatkan di luar negeri berdasar pada beberapa konsep
dasar. Konsep-konsep tersebut meliputi gagasan mengenai netralitas pajak dan
ekuitas pajak. Netralitas pajak,
berarti pajak tidak berpengaruh (netral) terhadap keputusan-keputusan
distribusi sumber daya. Dengan kata lain, keputusan-keputusan bisnis diambil
atas dasar-dasar ekonomi, seperti tingkat keuntungan, alih-alih
pertimbangan-pertimbangan pajak.
Ekuitas
pajak berarti pembayar pajak yang memiliki bisnis di tempat
yang sama harus membayar pajak yang sama, tapi ada banyak pertentangan mengenai
bagimana mengartikan gagasan ini.
KESERAGAMAN
SISTEM PAJAK NASIONAL
Sebuah perusahaan bisa
melakukan bisnis internasional dengan cara mengirimkanbarang dan jasa atau dengan
melakukan investasi asing langsung atau tidak langsung. Pengiriman barang ke
luar negeri sering kali memicu adanya pengungkapan pajak yang dibebankan pada
negara asing pengirim. Sebaliknya, sebuah perusahaan yang beroperasi di negara
lain melalui cabangnya atau cabang gabungannya menyesuaikan dengan pajak negara
tersebut. Pengelolaan pengungkapan pajak yang efektif ini memerlukan adanya
pemahaman sistem-sistem pajak nasional, yang sangat berbeda di setiap negara.
Perbedaan tersebut berkisar dari jenis pajak dan beban pajak hingga perbedaan
dalam penilaian pajak dan filosofi penagihan.
Jenis
Pajak
Sebuah perusahaan yang
beroperasi di luar negeri berhadapan dengan bermacam-macam pajak. Pajak langsung, seperti pajak
penghasilan, mudah untuk dikenali dan biasanya diungkapkan dalam laporan
keuangan perusahaan. Pajak tidak langsung,
seperti pajak pemakaian, tidak terlalu mudah untuk dikenali atau tidak sering
diungkapkan. Biasanya pajak tersebut dimasukkan dalam “biaya dan pengeluaran
lain-lain”.
Pajak
penghasilan perusahaan, mungkin lebih banyak digunakan untuk
menghasilkan pendapatan pemerintah daripada pajak lainnya, dengan pengecualian bea
cukai. Pajak yang dipungut dari sumbernya
adalah pajak-pajak yang ditentukan oleh pemerintah pada pembayaran dividen, bunga,
dan royalti pada penanam modal asing.
Pajak
pertambahan nilai adalah pajak pemakaian yang ditemukan
di Eropa dan Kanada. Pajak jenis ini biasanya dibayarkan atas nilai yang ditambahkan
dari setiap tahapan produksi atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk keseluruhan
penjualan yang dikurangi pembelian dari satuan penjualan menengah.
Pajak
perbatasan, seperti bea cukai atau bea impor, biasanya
bertujuan untuk menjaga agar harga barang domestik tetap bersaing dengan barang
impor. Maka, pajak-pajak yang dihitung dari impor biasanya adalah bea cukai dan
pajak tidak langsung lainnya setara dengan yang dibayarkan oleh produsen
domestik dari barang yang serupa.
Pajak
pengiriman merupakan contoh lain dari pajak tidak langsung.
Pajak ini dibayarkan pada pengiriman barang antara pembayar pajak dan bisa berpengaruh
penting pada keputusan-keputusan bisnis seperti susunan akuisisi.
Beban
Pajak
Perbedaan dalam
keseluruhan beban pajak sangat penting dalam bisnis internasional. Beragam
tarif resmi dari pajak penghasilan merupakan sumber penting perbedaan-perbedaan
tersebut. Namun, perbedaan tarif pajak hanya mengungkapkan sebagian ceritanya.
Banyak pertimbangan lain yang mungkin memengaruhi beban pajak efektif bagi perusahaan-perusahaan multinasional.
Walaupun pemerintah
sering kali mengurangi tarif pajak marginal perusahaan, banyak juga yang
memperluas dasar-dasar pajak perusahaan. Dalam kenyataannya, tarif pajak yang efektif
jarang berupa tarif pajak nominal yang setara. Jadi, tidak layak untuk
mendasarkan perbandingan antarnegara hanya pada tarif pajak resmi saja. Lagi pula,
tarif pajak yang rendah tidak harus berarti beban pajak yang rendah. Secara
internasional, beban pajak harus selalu ditentukan dengan menganalis tarif
pajak efektif.
Sistem
Administrasi Pajak
Sistem penilaian pajak
nasional juga memengaruhi beban pajak relatif. Beberapa sistem yang penting
digunakan saat ini. Untuk memudahkannya, kami hanya akan membahas sistem klasik
dan terintegrasi.
Dalam sistem klasik, pajak penghasilan
perusahaan pada penghasilan kena pajak dibayarkan pada tingkat perusahaan dan
tingkat pemegang saham. Dalam sebuah sistem yang terintegrasi, pajak-pajak perusahaan dan pemegang saham
diintegrasikan untuk mengurangi atau menghilangkan pajak ganda atas penghasilan
perusahaan.
Insentif
Pajak Asing
Negara-negara yang
ingin mempercepat perkembangan ekonominya sangat menyadari adanya manfaat dari
bisnis internasional. Banyak negara yang memberikan insentif pajak untuk
menarik investasi asing. Bentuk-bentuk insentif tersebut bisa berupa dana tunai
bebas pajak yang berlaku terhadap biaya aset tetap dari perusahaan industrial
baru atau pembebasan pembayaran pajak untuk jangka waktu tertentu (masa bebas pajak).
Persaingan
Pajak yang Berbahaya
Kecenderungan global
terhadap penurunan dan pemusatan tarif pajak penghasilan perusahaan merupakan akibat
langsung dari persaingan pajak. Jadi apakah persaingan pajak berbahaya? Tentu
saja hal tersebut akan mendatangkan manfaat jika membuat pemerintah menjadi
lebih efisien. Sebaliknya, akan berbahaya jika menghilangkan penghasilan pajak
dari pemerintah yang membutuhkannya untuk memberikan layanan yang diandalkan
oleh bisnis.
Penyelarasan
Internasional
Dengan adanya perbedaan
dalam sistem pajak di seluruh dunia, penyelarasan global atas kebijakan pajak
mungkin akan berguna. Perusahaan-perusahaan multinasional, yang dibebani oleh
perbedaan pajak-pajak nasional, mengobarkan penekanan atas perbaikan pajak
internasional. Uni Eropa mengeluarkan banyak kekuatan dalam kasus ini karena
mereka bekerja untuk menciptakan sebuah pasar tunggal. Pengenalan Uni Eropa
atas mata uang tunggal; euro, menyoroti perbedaan pajak di antara anggotanya.
PAJAK
DARI SUMBER PENGHASILAN ASING DAN PAJAK GANDA
Setiap negara
menyatakan hak atas pajak penghasilan yang berasal dari dalam negaranya. Namun,
filosofi-filosofi nasional mengenai pajak penghasilan dari sumber asing berbeda
dan hal ini penting jika dipandang dari perspektif perencanaan pajak.
Kredit
Pajak Asing
Kredit pajak asing bisa
dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas
laba cabang atau anak perusahaan dan pajak-pajak lain yang langsung dibayarkan
pada sumbernya, seperti deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan pada
penanam modal domestik. Kredit pajak juga bisa diperkitakan ketika jumlah pajak
penghasilan asing yang dibayarkan tidak terlalu jelas (misalnya, ketika sebuah
anak perusahaan asing mengirimkan sedikit dari laba bersumber asingnya kepada
perusahaan induk domestiknya).
Batasan-batasan
Kredit Pajak
Untuk mencegah kredit pajak
asing yang menutupi pajak-pajak atas penghasilan bersumber domestik, banyak
negara yang menetapkan batasan menyeluruh pada jumlah pajak asing yang bisa
dikreditkan setiap tahun. Amerika Serikat, misalnya, membatasi kredit pajak
hingga pada proporsi pajak Amerika Serikat yang setara dengan rasio penghasilan
bersumber asing kena pajak dari pembayar pajak hingga penghasilan kena pajak
global pada tahun tersebut.
Batasan-batasan kredit asing yang
terpisah berlaku untuk pajak-pajak Amerika Serikat pada penghasilan bersumber
asing kena pajak dari masing-masing jenis penghasilan berikut:
·
Penghasilan pasif (misalnya, penghasilan
berjenis investasi, seperti deviden, bunga, royalti, dan biaya sewa)
·
Penghasilan umum (semua jenis lainnya)
Perjanjian
Pajak
Walupun kredit pajak
asing melindungi penghasilan bersumber asing dari pajak ganda (pada beberapa
tingkatan), perjanjian pajak bisa lebih jauh. Para penanda tangan perjanjian
tersebut biasanya setuju mengenai bagaimana pajak dan insentif pajak akan
ditetapkan, dihormati, dibagi, atau bahkan dihilangkan dari pengasilan bisnis
yang didapatkan dalam salah satu yuridiksi pajak oleh masayarakat atau orang
lain. Jadi, sebagian besar perjanjian pajak antara negara penyelenggara dan
negara asal menetapkan bahwa laba yang didapatkan oleh perusahaan domestik di
negara penyelenggraa harus terkena pajak hanya jika perusahaan tersebut bisa
menjaga perusahaannya di sana. Perjanjian pajak juga mempengaruhi pajak bersumber
langsung pada deviden, bunga dan royalti yang dibayarkan oleh perusahaan dari salah
satu negara kepada pemegang saham asing. Mereka biasanya memberikan reduksi
timbal-balik dalam pajak-pajak bersumber langsung pada deviden dan sering kali
membebaskan royalti dan bunga sepenuhnya dari pemungutan pajak langsung.
Pertimbangan
Mata Uang Asing
Keuntungan atau
kerugian karena pertukaran mata uang asing biasanya dialokasikan antara sumber
AS dan sumber asing dengan menilik pada tempat tinggal pembayar pajak yang memiliki
pembukuan di mana mencerminkan aset mata uang asing atau kewajibannya. Jadi,
bagi suatu perusahaan AS, sumber keuntungan atau kerugian adalah Amerika
Serikat.
DIMENSI-DIMENSI
PERENCANAAN PAJAK
Dalam perencanaan
pajak, perusahaan-perusahaan multinasional memiliki keuntungan yang nyata atas
perusahaan-perusahaan domestik karena memiliki lebih banyak fleksibilitas
geografis dalam menempatkan sistem produksi dan distribusi mereka.
Masalah-masalah perencanaan pajak
dimulai dengan dua peringatan:
·
Pertimbangan pajak seharusnya tidak boleh
mengendalikan strategi bisnis. Kekuatan keuangan atau operasional dari
transaksi bisnis harus berdiri sendiri.
·
Perubahan konstan dalam UU pajak membatasi
manfaat kegunaan dari perencanaan pajak jangka panjang.
Pertimbangan
Organisasional
Dalam mengenakan pajak
kepada penghasilan bersumber asing, banyak yurisdiksi perpajakan yang berfokus
pada susunan organisasional dari suatu operasi asing. Sebuah cabang biasanya
dianggap sebagai perluasan dari perusahaan induk. Maka, penghasilannya langsung
digabungkan dengan penghasilan dari perusahaan induk dan sepenuhnya terkena
pajak pada tahun tersebut. Keuntungan dari suatu anak perusahaan asing biasanya
tidak dikenakan pajak hingga keuntungan tersebut dikembalikan. Pengecualian
pada aturan umum ini dijelaskan dalam bagian selanjutnya.
Jika operasi awal di
luar negeri diperkirakan mengalami kerugian, mungkin akan menguntungkan secara
pajak apabila operasi tersebut diatur sebagai sebuah cabang. Ketika operasi
luar negeri mulai menguntungkan, maka mengoperasikannya sebagai anak perusahaan
mungkin sedikit menarik.
Perusahaan
Asing Terkendali dan Penghasilan Subpart F
Ingatlah bahwa di AS,
layaknya negara-negara lain yang menggunakan prinsip perpajakan global,
penghasilan anak perusahaan asing tidak kena pajak oleh perusahaan induk hingga
dikembalikan sebagai deviden––yang disebut juga prinsip pengangguhan.
Tempat-tempat bebas pajak memberikan perusahaan-perusahaan multinasional sebuah
kesempatan untuk menghindari repatriasi––dan pajak-pajak negara asal dengan
menempatkan transaksi dan mengakumulasi keuntungan dalam anak perusahaan “brassplate”. Transaksi-transaksi ini
tidak memiliki pekerjaan atau tugas yang nyata. Penghasilan yang didapatkan
pada transaksi tersebut bersifat pasif,
bukan aktif.
AS menutup celah ini
dengan Controlled Foreign Corporation (CFC) dan ketentuan Subpart F Income. CFC
merupakan sebuah perusahaan di mana para pemegang saham AS
(perusahaan-perusahaan, penduduk, atau warga AS) langsung atau tidak langsung
memiliki lebih dari 50% hak pilih gabungannya atau nilai pasar yang adil.
Perusahaan-perusahaan
Induk Lepas Pantai
Dalam situasi tertentu,
perusahaan induk multinasional berbasis-Amerika Serikat dengan operasinya yang
berada di beberapa negara asing mungkin akan merasakan keuntungan karena
memiliki beragam investasi asing melalui perusahaan induk negara ketiga.
Keuntungan-keuntungan yang berhubungan denga pajak dari susunan organisasional
perusahaan ini bisa meliputi:
1. Penjaminan tarif pajak bersumber
langsung yang bermanfaat pada deviden, bunga, royalti, dan pembayaran-pembayaran
serupa lainnya.
2. Menangguhkan pajak Amerika Serikat pada
penghasilan asing hingga saat penghasilan tersebut dikembalikan ke perusahaan
induk Amerika Serikat (yaitu dengan menginvestasikan kembali penghasilan
tersebut di luar negeri).
3. Menangguhkan pajak Amerika Serikat pada
keuntungan dari penjualan saham dalam operasi anak cabang asing.
Keputusan-keputusan
Pembiayaan
Tata cara di mana
operasi-operasi asing dibiayai juga bisa dibentuk oleh
pertimbangan-pertimbangan pajak. Hal-hal lain yang setara, pengurangan pajak
dari utang, yang meningkatkan laba setelah pajak pada ekuitas, meningkatkan
daya pikat pembiayaan utang dalam negara-negara berpajak tinggi. Di mana
peminjaman mata uang lokal dibatasi oleh pemerintah lokal yang memerintahkan
adanya tingkat minimum pada infusi ekuitas oleh perusahaan induk asing,
peminjaman perusahaan induk untuk membiayai infusi modal ini bisa mendapatkan
akhir yang sama, berujung pada yurisdiksi pajak dari perusahaan induk yang
mengizinkan agar bunga bisa didedukasi.
Pembiayaan cabang lepas
rantai juga bisa digunakan untuk memindahkan keuntungan dari negara berpajak di
mana perusahaan induk atau cabangnya berlokasii ke yurisdiksi berpajak rendah dari
cabang yang membiayainya.
Penyatuan
Kredit Pajak
Penyatuan penghasilan dari
berbagai sumber memungkinkan kredit-kredit yang berlebihan dan dihasilkan dari negara-negara
dengan tarif pajak yang tinggi untuk menutupi pajak-pajak atas penghasilan yang
diterima yurisdiksi berpajak rendah. Kredit pajak yang berlebihan, misalnya, bisa
diperluas hingga pajak-pajak yang dibayarkan dalam hubungannya dengan deviden
yang didistribusikan oleh perusahaan-perusahaan asing tingkat kedua dan ketiga
dalam suatu jaringan multinasional.
Alokasi
Akuntansi Biaya
Alokasi biaya internal
di antara perusahaan-perusahaan kelompok merupakan sarana lain untuk memindahkan
keuntungan dari negara-negara berpajak tinggi ke negara-negara berpajak rendah.
Hal yang paling umum adalah alokasi biaya umum perusahaan kepada cabang-cabangnya
berpajak tinggi. Alokasi pengeluaran jasa tersebut seperti SDM, teknologi, dan
penelitian serta pengembangan akan memaksimalkan deduksi pajak untuk
cabang-cabang di negara-negara berpajak tinggi.
Penetapan
Harga untuk Lokasi dan Pengiriman
Lokasi dari sistem
produksi dan distribusi juga memberikan keuntungan pajak. Keuntungan untuk
sistem perusahaan sebagai suatu kesatuan bisa ditingkatkan dengan menetapkan harga pengiriman yang tinggi pada komponen-komponen
yang dikirimkan dari anak-anak perusahaan di negara-negara berpajak rendah, dan
harga pengiriman yang rendah pada komponen-komponen yang dikirimkan dari anak-anak
perusahaan di negara-negara berpajak tinggi.
Menyatukan
Perencanaan Pajak Internasional
Untuk bisa mencapai integrasi
perencanaan pajak internasional, penasihat pajak menyarankan langkah-langkah
berikut:
1.
Mencari advis pajak dalam setiap
yurisdiksi yang relevan.
2.
Mengomunikasikan semua fakta kepada
setiap penasihat pajak.
3. Menunjuk penasihat pajak tunggal untuk
berkoordinasi dan menggabungkan advis dari berbagai yurisdiksi.
4. Menjamin bahwa rencana pajak sesuai
dengan bisnis. Perencanaan pajak lintas negara yang canggih tidak bisa dibeli
begitu saja.
5.
Menempatkan semua analisis pajak dalam
bentuk tulisan.
6.
Berhati-hati dengan dokumentasi transaksi.
7. Mencari advis hukum berkualitas tinggi
untuk setiap posisi pajak yang masuk ke dalam area abu-abu atau mungkin
dianggap agresif.
8. Pertimbangkan bagaimana perasaan Anda
jika perencanaan pajak Anda muncul dalam surat kabar lokal.
PENETAPAN
HARGA PENGIRIMAN INTERNASIONAL : VARIABEL-VARIABEL YANG MENYULITKAN
Penetapan harga
pengiriman merupakan sumber yang cukup baru. Penetapan harga di Amerika Serikat
berkembang seiring dengan gerakan desentralisasi yang mempengaruhi banyak
bisnis Amerika selama paruh pertama abad ke-20. Variabel-variabel seperti
pajak, tarif, persaingan, tingkat inflasi, nilai mata uang, pembatasan
pengiriman dana risiko politik dan ketertarikan mitra usaha patungan sangat
menyulitkan pengambilan keputusan untuk penetapan harga pengiriman.
Pertimbangan-pertimbangan
Pajak
Jika tidak ditiadakan
oleh undang-undang, keuntungan perusahaan biasditingkatkan dengan menetapkan
harga pengiriman untuk memindahkan keuntungan dari anak perusahaan yang
berlokasi di negara-negara yang berpajak tinggi ke anak perusahaan yang
berlokasi di negara-negara berpajak rendah.
Pengiriman intra perusahaan
didasarkan pada, harga yang terjaga dan penetapan harga transfer. Harga terjaga
adalah salah satu pihak yang tidak terkait akan menerima barang sama atau
serupa dalam situasi yang sama atau serupa. Metode-metode penetapan harga
terjaga meliputi (1) Penetapan harga otomatis yang sebanding, (2) Penetapan
harga jual kembali, (3) Penetapan harga untuk biaya tambahan, dan (4) Metode-metode
penetapan harga lainnya.
Persetujuan umum yang
muncul di antara pemerintah memandang penetapan harga yang terjaga sebagai standar
yang tepat dalam menghitung keuntungan untuk tujuan pajak. Namun, negara-negara
memiliki pandangan berbeda dalam menafsirkan dan mengimplementasikan penetapan
harga terjaga. Metode ini merupakan konsep tidak tetap secara internasional.
Akan tetapi, otoritas
pajak di seluruh dunia sedang menyusun aturan-aturan mengenai penetapan harga
pengiriman yang baru dan meningkatkan daya upaya. Penetapan harga pengiriman
tersebut adalah harga transfer. Dengan demikian, penetapan harga transfer
menjadi beban ketetapan utama yang dirancang untuk memperkecil perpajakan
global yang sering menyimpangkan sistem kontrol multinasional. Ketika setiap cabang
perusahaan dinilai sebagai pusat keuntungan tersendiri, kebijakan ketetapan
harga tersebut bisa menghasilkan ukuran performa yang menyimpang di mana pada umumnya
menjadi konflik antara target perusahaan pusat dan cabang.
Perhitungan
Tarif
Tarif barang-barang
impor juga mempengaruhi kebijakan penetapan harga transfer perusahaan
multinasional. Jika sebuah perusahaan mengeksport barang kepada cabang
perusahaannya yang berdomisili disebuah negara bertarif tinggi bisa mengurangi beban
tarifnya dengan menekan harga barang dagangan yang dikirim ke sana.
Faktor-faktor
Kompetitif
Untuk menfasilitasi
pendirian cabang perusahaan di luar negeri perusahaan induk bisa mendukung
cabang perusahaan dengan memakai faktur pada harga yang sangat rendah. Semua
harga cabang perusahaan ini bisa dihilangkan secara berkala ketika cabang perusahaan
memperkuat posisinya dipasar luar negeri. Sama halnya harga transfer yang rendah
bisa digunakan untuk membentengi usaha yang ada dari dampak persaingan asing di
pasar lokal atau pasal lainnya: dengan kata lain, profit yang diperoleh dari
suatu negara dapat menyokong penetrasi kepasar lain. Untuk memperbaiki akses
cabang perusahaan luar negeri dengan pasar modal, ketetapan harga transfer
rendah untuk input dan ketetapan
harga transfer tinggi untuk output bisa
menyokong laporan pendapatan dan posisi keuangan. Kadang-kadang, harga transfer
dapat digunakan untuk melemahkan cabang perusahaan pesaing.
Risiko
Lingkungan
Perhitungan persaingan di
luar negeri menuntut beban biaya transfer yang rendah untuk cabang perusahaan
luar negeri, risiko dari inflasi harga tinggi mungkin sebaliknya. Inflasi
mengikis daya beli kas perusahaan. Harga transfer yang tinggi untuk barang atau
jasa membuat cabang perusahaan berhadapan dengan inflasi tinggi yang bisa
menghanguskan semua kas yang ada di cabang perusahaan.
Perhitungan
Penilaian Performa
Kebijakan penetapan
harga juga dipengaruhi oleh dampak dalam tindakan manajerial, dan sering
menjadi penentu utama performa perusahaan. Jika perusahaan cabang bebas
menentukan harga transfer, para manajer mungkin tidak bisa menangani konflik
antara apa yang terbaik untuk cabang perusahaan dan yang terbaik untuk
perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi, dampak bagi manajemen perusahaan
malahan mungkin akan jadi buruk jika perusahaan pusat mendikte harga transfer
dan mendasari alternatif yang dipandang berwenang dan tidak beralasan. Semakin
banyak keputusan yang dibuat oleh perusahaan pusat, maka profit desentralisasi
kurang menguntungkan, karena manajer lokal kehilangan dorongan untuk bertindak
demi keuntungan dari usaha lokal mereka.
Kontribusi
Akuntansi
Manajemen akuntan bisa
berperan signifikan dalam mengukur sasaran dalam strategi penetapan harga transfer.
Rintangan adalah menjaga perspektif global ketika memetakan keuntungan dan
biaya yang sesuai dengan keputusan harga transfer. Pertama yang terjadi adalah
dampaknya pada keputusan dalam sistem perusahaan.
Mengukur sejumlah
kesepakatan adalah sulit karena pengaruh lingkungan yang harus diperhitungkan
secara kelompok, tidak secara individu. Satu hal yang jelas: perhitungan
dangkal tentang dampak kebijakan harga transfer tinggi pada masing-masing unit
dalam sistem multinasional yang tidak dapat diterima.
METODOLOGI
PENETAPAN HARGA TRANSFER
Dalam dunia pasar yang kompetitif,
menetapkan harga transfer antarperusahaan untuk sumber dan servis tidak akan
terlalu bermasalah. Harga transfer dapat berdasarkan biaya tambahan atau harga
pasar. Pengaruh lingkungan pada harga transfer juga meragukan metodologi penetapan
biaya.
Pasar
versus Biaya versus….?
Harga pasar menunjukan
peluang biaya dengan suatu pemindahan yang tidak menjual diluar pasar, dan
kegunaan mereka akan mendorong efisiensi kegunaan dari sumber-sumber perusahaan
yang jarang digunakan. Kegunaan mereka juga disebut konsisten dengan orientasi
pusat laba terdesentralisasi. Harga pasar juga menentukan mana usaha yang dapat
menguntungkan dengan usaha yang tidak menguntungkan, dan lebih mudah untuk
mempertahankan otoritas perpajakan sebagai rentangan harga.
Keuntungan dari pasar berbasis
harga transfer harus dititik beratkan pada beberapa kelemahan, salah satunya
adalah penggunaan harga transfer tidak memberikan perusahaan keleluasaan
perusahaan untuk menentukan harga untuk tujuan atau strategi persaingan.
Masalah yang lebih mendasar lagi adalah seringnya tidak ada pasar menengah untuk
produk atau servis yang meragukan. Multinasional andil dalam transaksi di mana
perusahaan independen tidak bertanggung jawab, seperti mengirim sebuah barang berharga,
sangat mengandalkan teknik dari cabang perusahaan.
Biaya berbasis harga
transfer menghasilkan banyaknya keterbatasan, karena: (1) Mudah digunakan, (2) Berdasarkan
data yang sudah ada, (3) Mudah menentukan otoritas pajak, dan (4) Bersifat
rutin, dengan demikian membantu menghindari keretakan internal yang sering
memunculkan lebih banyak sistem arbitrari.
Prinsip
Arm’s-Length
Ciri khas multinasional
adalah sebuah usaha terintegritas: cabang perusahaan tersebut di bawah kendali
dan berbagai sumber serta tujuan secara umum. Kebanyakan berdasar pada prinsip arm’s length, di mana harga
transfer perusahaan seolah olah terjadi antara pihak yang tidak berhubungan
dalam pasar kompetitif. OECD menemukan beberapa metode besar dalam menetapkan
harga berdasarkan arm’s price.
Menurut pada apa yang dijelaskan di bagian 482 tentang U.S. Internal Revenue Code, adalah (1) metode perbandingan harga
tidak terkendali, (2) metode perbandingan transaksi tidak terkendali, (3)
metode harga penjualan ulang, (4) metode biaya lebih, (5) metode perbandingan
keuntungan, (6) metode pembagian keuntungan, dan (7) metode lainnya.
Metode
Perbandingan Harga Bebas
Dalam pendekatan ini
harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga yangdigunakan dalam
persamaan transaksi antara perusahaan independen atau antara perusahaan dan
partai ketiga yang tidak berhubungan.
Metode
Perbandingan Transaksi Bebas
Metode ini menetapkan
transfer aset tak berwujud. Mengidentifikasi patokan nilai royalti dengan
mengacu pada metode harga transaksi bebas di mana aset tak berwujud yang sama
atu serupa telah ditransfer. Seperti metode perbandingan harga bebas, metode
ini membahas tentang perbandingan harga.
Metode
Harga Penjualan Ulang
Metode ini menghitung
sebuah harga arm’s length yang
diawali dengan hargapenjualan akhir dimana barang disebutkan dijual ke partai
bebas. Margin yang tidak tepat untuk menutupi pengeluaran dan profit normal
kemudian diambil dari harga ini untuk memperoleh harga transfer antarperusahaan.
Metode
Penetapan Harga Biaya Lebih
Penetapan harga biaya
lebih adalah sebuah pendekatan bekerja
maju di mana kenaikan harga ditambahkan untuk biaya transfer cabang perusahaan
dalam mata uang lokal. Kenaikan harga biasanya mencakup (1) Menghubungkan biaya
keuangan yang berkaitan dengan biaya tambahan ekspor ,piutang dan aset yang
digunakan dan (2) Persentase biaya yang menutupi produksi, distribusi,
pergudangan, pengapalan danbiaya lainnya yang berhubungan dengan usaha ekspor.
Sebuah penyeragaman sering dibuat untuk menggambarkan subsidi pemerintah yang
dirancang untuk membuat biaya produksi kompetitif dikancah pasar internasional
Metode
Perbandingan Keuntungan
Metode perbandingan
keuntungan mendukung ide umum di mana pembayar pajak dalam situasi serupa
seharusnya mendapatkan pengembalian yang sama dari periode waktu yang masuk
akal.
Metode
Pembagian Keuntungan
Metode pembagian
keuntungan digunakan ketika patokan produk atau pasar tidak ada. Pembagian
keuntungan yang dihasilkan pada transaksi partai yang berkaitan antar cabang
perusahaan dalam gaya arm’s length.
Satu perbedaan dalam pendekatan ini metode
perbandingan pembagian keuntungan membagi keuntungan yang dihasilkan oleh
transaksi partai yang berkaitan menggunakan alokasi persentase keuntungan
gabungan dari perusahaan bebas dengan jenis aktivitas dan transaksi yang sama.
Metode
Penetapan Harga Lainnya
Kebanyakan negara yang
memiliki undang-undang penetapan harga transfer lebih memilih metode berbasis transaksi
(bisa dibandingkan dengan harga bebas, bisa dibandingkan dengan transaksi
bebas, harga penjualan kembali, metode cost-plus)
daripada metode berbasis keuntungan (metode membandingkan profit dan pembagian
keuntungan ).
Perjanjian
Penetapan Harga Lanjutan
Advance
Pricing Agreements (APAs) adalah sebuah mekanisme di mana
otoritas perpajakan dan multinasional dengan sukarela merundingkan metodologi penetapan
harga transfer yang disepakati dan mengikat kedua partai. Semua perjanjian ini
mengurangi dan menghapus risiko dalam audit penetapan harga transfer, hemat
waktu dan uang untuk multinasional dan otoritas pajak.
PRAKTIK
PENETAPAN HARGA TRANSFER
Perusahaan
multinasional dengan sangat jelas memiliki berbagai dimensi, seperti ukuran
industri, kebangsaan, struktur organisasi, tingkat keterlibatan internasional,
teknologi, produk atau jasa, dan kondisi bersaing. Oleh karena itu, sangatlah
mengejutkan bahwa keragaman metode harga transfer banyak ditemukan dalam
praktiknya.
MASA
DEPAN
Teknologi dan ekonomi
global menantang berbagai prinsip dimana didasarkan pada perpajakan
internasional. Salah satu prinsip ini adalah setiap negara memiliki hak untuk
memutuskan bagi mereka sendiri seberapa besar penarikan pajak dari masyarakat dan
bisnis kawasannya.
Pemerintah di seluruh
dunia mengharuskan metode penetapan harga transfer berdasarkan prinsip arm’s length. Yaitu, usaha multinasional
di negara berbeda dikenakan pajak jika mereka adalah perusahaan independen yang
menjalankan arm’s length satu sama
lain.
Bagaimana semua
pernyataan ini menyatakan perpajakan internasional? Apakah perpajakan global
sesuai dengan perusahaan global? Kita telah melihat kerja sama yang lebih hebat
dan berbagi informasi tentang otoritas pajak di seluruh dunia. Mode seperti ini
akan terus berlanjut. Di saat yang sama, para ahli meramalkan sebuah persaingan
pajak yang lebih hebat. Internet memberikan persembunyian dari pajak lebih mudah.
Beberapa peneliti menganjurkan sebuah pajak
kesatuan sebagai sebuah alternatif dalam menggunakan harga transfer untuk
menentukan pemasukan yang wajib dikenakan pajak. Dalam pendekatan ini,
keuntungan total multinasional cukup berdampak bagi negara. Kemudian setiap
negara akan mengenakan pajak untuk setiap keuntungan berapapun jika sesuai.
Jelasnya, perpajakan di masa depan akan menghadapi banyak tantangan dan
perubahan.
Sumber:
Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2012. International Accounting Edisi 6 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2012. International Accounting Edisi 6 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
udah gak aktif lagi nihh
BalasHapusNasi Tumpeng 17 Agustus