Sabtu, 29 Maret 2014

Ekonomi Koperasi Tugas Minggu Ke-2

Nama    : Setiyanti Rianta
NPM     : 26212947
Kelas     : 2EB18
Dosen    : Hadir Hudiyanto

Pentingkah Peranan Koperasi Terhadap Perekonomian Indonesia?

Kita pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata “KOPERASI”, akan tetapi tidak semua masyarakat Indonesia telah memahami apa itu koperasi? Koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang per-orang atau suatu badan usaha tertentu untuk kepentingan bersama. Kegiatan koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan “EKONOMI RAKYAT” yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Mungkin sebagian dari kita akan bertanya “Pentingkah peranan koperasi di Indonesia?”. Jawabannya sudah pasti penting, “apa alasannya?”. Karena koperasi di Indonesia memiliki peranan sebagai penunjang peningkatan usaha kecil dan menengah (UKM), serta untuk memperkecil tingkat pengangguran di Indonesia sehingga perekonomian di Indonesia dapat semakin meningkat.
Seperti yang kita ketahui kelebihan koperasi di Indonesia:
1.      Bersifat terbuka dan sukarela.
2.      Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota.
3.      Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal.
4.      Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan semata-mata mencari  keuntungan.
Pada acara puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-66 yang dipusatkan di Mataram, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat, (12/7/2013), yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memberikan apresiasi terhadap perkembangan perkoperasian di Indonesia yang mengalami kemajuan pesat. “Saya telah melihat perkembangan pesat perkoperasian di Indonesia, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah. Konsep Ketua Umum Dekopin, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), dan gubernur, serta para bupati/wali kota, yang dikaitkan dengan kesaksian di lapangan, memang menunjukkan kemajuan yang berarti. Apa yang dilakukan semua unsur penggerak koperasi dan UKM sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam aspek pengurangan angka kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kehidupan masyarakat. Saudara adalah pahlawan, jadi teruslah berjuang untuk mengembangkan perkoperasian di negara kita," kata Presiden.
Dari berbagai upaya yang telah dilakukan semua unsur penggerak perkoperasian, maka dapat disimpulkan bahwa koperasi sangat penting, dan apa yang telah dibangun oleh Bapak Hatta selaku Bapak Koperasi patut diteruskan dari masa ke masa karena koperasi telah terbukti mampu menggerakkan ekonomi hingga tumbuh secara berkeadilan dan merata.
Kesimpulan penting dan kita semua menyaksikan bahwa peran koperasi menjadi semakin penting di era globalisasi ini. Mengapa demikian, karena dalam ekonomi modern, koperasi memberikan peluang kepada negara-negara yang berkembang untuk maju

Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan menjelaskan, jumlah koperasi Indonesia mengalami peningkatan sebesar 3,35% dari 194.295 unit koperasi pada akhir Tahun 2012 menjadi 200.808 unit koperasi. Jumlah anggota meningkat 2,40% dari 33.869.439 orang menjadi 34.685.145 orang, sementara jumlah volume usaha meningkat 12,09% yang semula Rp 102,8 triliun menjadi Rp 115,2 triliun. Pada 2009, jumlah koperasi Indonesia masih tercatat sebanyak 170.411, sedangkan pertumbuhannya sampai Juni 2013 sangat mengejutkan, karena sudah berhasil melampaui target 2014.
Dengan telah disahkannya Undang-undang (UU) Nomor 17/2012 tentang Perkoperasian pada 29 Oktober 2012. UU ini mampu memberikan kemudahan serta kreativitas untuk mendorong pertumbuhan koperasi.
Syarief Hasan berharap pada 2014 Indonesia bisa menempatkan tiga unit koperasinya menjadi skala besar atau internasional. Melihat perkembangan jumlah koperasi tersebut, Syarief Hasan optimistis bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Harkopnas ke 66 Tahun 2013 yang mengambil Tema “Sejahtera Bersama Koperasi” tersebut, mengandung semangat bahwa seluruh penggiat koperasi bertekad menjadikan koperasi kuat kelembagaannya, sehat usahanya, mandiri dalam pengambilan keputusannya dan tangguh dalam menghadapi pesaing usahanya, sehingga koperasi akan mampu meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.




CONTOH JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENERAPAN METODE HARGA POKOK PROSES SISTEM INVENTARISASI FISIK

CV RESTUNA
NERACA SALDO
Tanggal 31 Desember 2005

Nomor Akun
AKUN
NSS
D
K
111
Kas
296.170.000
112
Piutang dagang
59.500.000
113
Sediaan produk jadi
72.000.000
114
Sediaan barang dalam proses
28.000.000
115
Sediaan bahan baku dan bahan pembantu
28.000.000
116
Perlengkapan kantor
2.400.000
117
Perlengkapan pabrik
5.600.000
118
Asuransi dibayar dimuka
2.400.000
121
Aktiva tetap
260.000.000
122
Akum.penyusutan aktiva tetap
60.000.000
211
Hutang dagang
30.360.000
212
Hutang gaji dan upah
34.120.000
213
Hutang pajak
280.000
311
Modal rena
200.000.000
312
Modal risma
150.000.000
411
Penjualan
916.220.000
500
Gaji dan upah
511
b.gaji bag.penjualan
58.100.000
512
b.penjualan lain-lain
42.900.000
521
B.gaji bag.administrasi umum
42.000.000
522
B.administrasi umum lain-lain
15.2=450.000
611
Pembelian bahan baku dan pembentu
30.300.000
612
Gaji dan upah bag.produksi
26.100.000
613
B.listrik bag.produksi
2.200.000
614
B.asuransi pabrik
615
B.penyusutan aktiva tetap bag.produksi
616
B.perlengkapan pabrik
619
BOP Lain-lain
1.100.000
620
Ikhtisar biaya produksi
621
Harga pokok produksi
418.400.000
1.390.920.000
1.390.920.000

Informasi yang diterima untuk penyesuaian saldo akun-akun dalam neraca saldo di atas, sebagai berikut :
a.      Sediaan bahan baku per 31 Desember seharga Rp 32.800.000
b.      Informasi dari bag.produksi, harga pokok barang yang masih diproses (belum selesai) pada 31 Desember 2005, Rp 26.400.000
c.       Sediaan produk jadi per 31 Desember 2005 seharga Rp 68.000.000
d.      Perlengkapan pabrik dipakai dalam bulan Desember 2005, seharga Rp 1.600.000
e.      Asuransi yang menjadi beban bagian produksi bulan Desember 2005, Rp 600.000
f.        Penyusutan aktiva tetap bag.produksi beban produksi bulan Desember 2005, Rp 2.000.000
g.      Aktiva tetap bag.administrasi dan umum tiap tahun disusutkan Rp 3.000.000
h.      Sisa perlengkapan kantor ditaksir seharga Rp 600.000
Berdasarkan informasi di atas, jurnal penyesuaian yang diperlukan adalah sebagai berikut :

Tanggal
Nomor buti
Akun
Nomor Akun
D
K
Des.31

Ikhtisar biaya produksi
-sediaan bahan baku
(sediaan bahan baku awal periode)
28.000.000

28.000.000
Des.31
Sediaan bahan baku
-ikhtisar biaya produksi
(sediaan bahan baku akhir periode)
32.800.000

32.800.000
Des.31
Ikhtsar biaya produksi
-sediaan BDP
(sediaan BDP awal periode)
28.300.000

28.300.000
Des.31
Sediaan BDP
-ikhtisar biaya produks
(sediaan BDP akhir periode)
26.400.000

26.400.000
Des.31
Ikhtisar laba rugi
-sediaan produk jadi
(sediaan produk jadi awal periode)
72.000.000

72.000.000
Des.31
Ikhtisar laba rugi
-sediaan produk jadi
(sediaan produk jadi akhir periode)
68.000.000

68.000.000
Des.31
Biaya perlengkapan pabrik
-perlengkapan pabrik
1.600.000

1.600.000
Des.31
Biaya asuransi pabrik
-asuransi dibayar dimuka
600.000

600.000
Des.31
B.penyst.aktiva tetap B.prodksi
-Akum. Penyst aktiva tetap
2.000.000


2.000.000
Des.31
B.administrasi umum lain-lain
-akum.penyustan aktiva tetap
3.000.000

3.000.000
Des.31
B.administrasi umum lain-lain
-perlengkapan kantor
1.800.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar