Nama : Setiyanti Rianta
NPM : 26212947
Kelas : 4EB18
Dosen : Lince Afri Yenny
BAB
9
Analisis
Laporan Keuangan Internasional
PENDAHULUAN
Manajer keuangan,
pedagang, investor, analis peneliti ekuitas, bankir, dan para pengguna laporan
keuangan lainnya memiliki kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan
menganalisis laporan keuangan asing. Perbandingan keuangan lintas batas menjadi
penting ketika melakukan analisis potensi dan kekuatan keuangan investasi asing
langsung atau investasi portofolio asing.
Kebutuhan untuk menggunakan
laporan keuangan asing juga meningkat karena kegiatan merger dan akuisisi telah
semakin banyak terjadi secara internasional. Karena bisnis menjadi semakin
semakin global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting dari pada masa
sebelumnya. Karena menjadi dasar untuk analisis persaingan, keputusan kredit,
negosiasi usaha, dan kontrol perusahaan. Pengurangan hambatan perdagangan
secara terus menerus, munculnya Eropa sebagai pasar tunggal, konvergensi selera
dan preferensi konsumen, dan semakin rumitnya penetraasi yang dilakukan oleh
suatu perusahaan terhadap pasar luar negeri telah meningkatkan kompetisi bisnis
multinasional secara signifikan.
TANTANGAN
DAN PELUANG DALAM ANALISIS LINTAS NEGARA
Analisis keuangan
lintas negara menggunakan banyak yurisdiksi. Seorang analis, contohnya, bisa
saja memiliki kesempatan untuk meneliti sebuah perusahaan di luar negara
asalnya atau membandingkan perusahaan-perusahaan dari dua negara atau lebih.
Analisis keuangan dan
valuasi internasional digambarkan dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, pergerakan
harmonisasi standar akuntansi yang cepat dapat menyebabkan tingginya
komparabilitas informasi keuangan di seluruh dunia.
Selain konradiksi yang telah
ada, iklim analisis keauangan dan valuasi internasional tetap meningkat, dan keseluruhan
pandangan bagi analis adalah positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam
teknologi informasi, dan persaingan yang meningkat di antara pemerintah-pemerintah
nasional, pasar saham, dan perusahaan-perusahaan bagi para penanam modal dan aktivitas
perdagangan terus berlanjut.
KERANGKA
DASAR ANALISIS BISNIS
Palepu, Bernard, dan
Healy memberikan sebuah kerangka kerja yang berguna untuk analisis bisnis dan
valuasi dengan menggunakan data laporan keuangan. Empat tahapan analisis dari
kerangka kerja tersebut adalah: (1) Analisis strategi usaha, (2) Analisis
akuntansi, (3) Analisis keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas), (4)
Analisis prospektif (peramalan dan valuasi).
ANALISIS
STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL
Analisis strategi usaha
merupakan langkah awal yang penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis
ini memberikan sebuah pemahaman kualitiatif mengenai sebuah perusahaan dan para
pesaingnya dalam iklim ekonomisnya. Hal ini memastikan bahwa analisis
kuantitatif dilakukan dengan menggunakan sebuah sudut pandang menyeluruh.
Dengan mengidentifikasikan poros-poros penggerak keuntungan yang utama dan
risiko-risiko bisnis, analisis strategi bisnis membantu analis untuk membuat
perkiraan yang realistis. Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sulit dalam
sebuah tatanan internasional.
Ketersediaan
Informasi
Analisis strategi bisnis
sangat sulit dilakukan di beberapa negara karena kurangnya informasi yang dapat
dipercaya tentang perkembangan makro ekonomi. Pemerintah di negara-negara maju
kadang menyalahkan penerbitan statistik ekonomi yang salah atau menyesatkan.
Mendapatkan informasi
mengenai industri juga sulit di banyak negera dan kuantitas serta kualitas
informasi perusahaan juga sangat berbeda. Ketersediaan informasi khusus perusahaan
sangat rendah di banyak negara ekonomi berkembang.
Rekomendasi
untuk Analisis
Batasan data membuat
analisis starategi bisnis sulit untuk dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
tradisional. Seringkali, perlu dilakukan kunjungan untuk mempelajari iklim
bisnis setempat dan bagaimana industri serta perusahaan benar-benar beroperasi,
khususnya di negara-negara pasar berkembang. World Wide Web juga menawarkan
akses cepat untuk informasi yang akhir-akhir ini tidak tersedia atau sulit
untuk didapatkan. Informasi negara juga dapat ditemukan dalam terbitan ”laporan
internasional” yang didistribusikan oleh badan-badan akuntansi besar, bank, dan
lembaga perantara.
ANALISIS
AKUNTANSI
Tujuan analisis
akuntansi adalah untuk menilai dimana hasil-hasil laporan sebuah perusahaan menggambarkan
realitas ekonomisnya. Analis harus menilai kebijakan dan perkiraan akuntasi
perusahaan tersebut, dan menilai sifat serta tingkat fleksibilitas akuntansi sebuah
perusahaan
Para manajer perusahaan
diperbolehkan untuk melakukan berbagai penilaian yang berhubungan dengan
akuntansi karena mereka yang paling mengetahui tentang operasi dan kondisi keuangan
perusahaannya.
Healy dan koleganya
menyarankan proses berikut untuk mengevaluasi kualitas akuntansi sebuah
perusahaan:
1.
Mengidentifikasi kebijakan akuntansi yang
utama
2.
Menilai fleksibilitas akuntansi
3.
Mengevaluasi strategi akuntansi
4.
Mengevaluasi kualitas pengungkapan
5.
Mengidentifikasi potensi tanda bahaya
(misalnya, penghapusan aset besar yang tidak wajar, transaksi yang menaikkan
keuntungan tanpa penjelasan, atau peningkatan celah antara penghasilan
perusahaan dan arus kas dari operasi)
6.
Menyesuaikan penyimpangan-penyimpangan
akuntansi
Keragaman antar negara
dalam hal pengukuran kualitas akuntasi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis.
Karekteristik suatu bangsa yang menyebabkan keragaman ini meliputi praktik-praktik
yang diminta dan diterima secara umum, pengawasan dan pelaksanaan, dan tingkat
kebijaksanaan direksi dalam laporan keuangan.
Kualitas pengungkapan
dan tingkat kepastian audit juga harus benar-benar dicermati ketika melakukan
analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan Jerman. Catatan kaki pengungkapan
kebijakan akuntansi cukup dibatasi dalam beberapa laporan tahunan Jerman.
Iklim audit di Jerman
sangat berbeda dari negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat. Aturan-aturan
independen auditor di Jerman kurang luas dan lebih berbelit-belit daripada di
Inggris dan di Amerika Serikat, dan para manajer di Jerman mungkin
menganggapnya kurang tepat bagi para auditor untuk mempertanyakan pernyataan
lisan mereka. Para auditor Jerman juga lebih ragu-ragu dalam menerima tanggung
jawab untuk mendeteksi penyimpangan dari rekan-rekan mereka di Inggris atau AS.
Auditor eksternal
memainkan sebuah peran utama dalam memastikan bahwa standar-standar akuntansi
benar-benar diikuti. Sistem hukum memberikan mekanisme pelaksanaan untuk memastikan
bahwa auditor tetap mandiri dalam praktiknya.
Saran
bagi Analis
Ketika melakukan
analisis terhadap perusahaan-perusahaan dalam negara-negara pasar berkembang, analis
harus sering berdiskusi dengan direksi untuk mengevaluasi insentif dan
kebijakan akuntansi laporan keuangan mereka. Banyak perusahaan di negara-negara
pasar berkembang berhubungan erat, dan para manajer mungkin tidak memiliki
doronagan yang kuat untuk pengungkapan yang penuh dan kredibel.
Akhirnya, teknologi
komunikasi yang baru (termasuk World Wide Web) memiliki pengaruh yang besar
terhadap semua tahapan penelitian keuangan.
ANALISIS
KEUANGAN INTERNASIONAL
Tujuan analisis keuangan
adalah untuk mengevaluasi kinerja saat ini dan masa lalu sebuah perusahaan, dan
untuk menilai apakah kinerjanya bisa dipertahankan. Analisis rasio dan analisis
arus kas adalah alat bantu yang penting dalam analisis keuangan. Analisis rasio
menggunakan perbandingan rasio antara perusahaan dan perusahaan lain dalam
industri yang sama, perbandingan rasio sebuah perusahaan selama beberapa tahun
atau periode keuangan lainnya, dan/atau perbandingan rasio terhadap tolok ukur
yang absolut.
Analisis arus kas
berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus masuk
dan arus keluar kas suatu perusahaan, dibedakan menurut kegiatan operasional,
penanaman modal, dan pembiayaan.
Analisis
Rasio
Ada dua masalah yang
harus dihadapi dalam menganalisis rasio dalam sebuah tatanan internasional:
1.
Apakah perbedaan prinsip-prinsip
akuntansi antar-negara menyebabkan keragaman yang signifikan dalam banyaknya
laporan keuangan perusahaan-perusahaan dari negara yang berbeda?
2.
Bagaimana perbedaan budaya lokal dan
ekonomi serta kondisi persaingan memengaruhi penafsiran ukuran akuntansi dan
rasio keuangan, bahkan jika pengukuran akuntansi dari negara-negara yang
berbeda diulangi untuk mencapai “komparabilitas akuntansi”?
Bukti ekstensif
mengungkapkan perbedaan-perbedaan antar negara yang besar dalam profitabilitas,
leverage-komposisi kewajiban, dan
rasio laporan keuangan lainnya dan jumlah yang merupakan hasil dari faktor-faktor
akuntansi dan non-akuntansi
Suatu penelitian sebelumnya
mengenai rekonsiliasi laporan keuangan oleh pendaftar asing yang dipersiapkan
oleh SEC Amerika Serikat sangat informatif. Lima jenis perbedaan laporan
keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah: (1) Depresiasi dan
amortisasi, (2) Biaya yang ditangguhkan atau diperbesar, (3) Pajak-pajak yang ditangguhkan,
(4) Pensiun, dan (5) Translasi mata uang asing.
Penelitian tersebut
juga menunjukkan bahwa lebih dari 2/3 pendaftar yang mengungkapkan perbedaan
material dalam penghasilan bersih di bawah GAAP AS lebih rendah daripada
penghasilan di bawah GAAP non-AS. Hampir setengah dari mereka melaporkan
perbedaan penghasilan yang lebih besar dari 25%.
Oleh karena itu, bukti dari
pengungkapan rekonsiliasi oleh pendaftaran SEC menunjukkan bahwa perbedaan GAAP
bisa menyebabkan keragaman yang signifikan dalam jumlah laporan keuangan. Analis
mungkin harus memilih untuk menjadikan laporan keuangan sebanding dengan
membuat penyesuaian prinsip akuntansi dengan laporan keuangan yang sedang
dianalisis.
Analisis
Arus Kas
Analisis arus kas memberikan
pemahaman mengenai arus kas dan manajemen sebuah perusahaan. Laporan arus kas
yang sangat rinci diperlukan dalam GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS dan standar-standar
akuntansi di negara-negara yang jumlahnya terus bertambah. Pengukuran yang berhubungan
dengan arus kas sangat berguna dalam analisis internasional karena tidak terlalu
dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi dibandingkan dengan pengukuran
berdasarkan penghasilan.
Mekanisme
Penanggulangan
Beberapa analis mengulangi
pengukuran akuntansi asing pada tatanan prinsip yang diakui secara
internasional, atau pada beberapa dasar umum lainnya. Beberapa analis lain
mengembangkan sebuah pemahaman yang terinci mengenai praktik akuntansi dalam
sebuah tatanan negara tertentu dan membatasi analisis mereka pada
perusahaan-perusahaan yang ada di negara-negara tersebut.
Brown, Soybel, dan
Stickney menggambarkan penggunaan uraian algoritme untuk meningkatkan
perbandingan kinerja keuangan lintas-negara. Mereka mengemukakan kembali
kinerja operasional perusahaan-perusahaan Jepang dan AS pada sebuah dasar laporan
yang sama.
Algoritme uraian yang
cukup sederhana bisa sangat efektif. Salah satu pendekatan adalah dengan berfokus
pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling penting, dimana tersedia
informasi yang cukup untuk membuat penyesuaian yang dapat tepat.
ANALISIS
PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif
menggunakan dua langkah: perhitungan perkiraan dan valuasi. Dalam perhitungan
perkiraan, para analis membuat perkiraan mengenai prospek sebuah perusahaan
secara eksplisit berdasarkan strategi bisnis, akuntansi, dan analisis keuangannya.
Dalam valuasi, analis
mengubah perkiraan kuantitatif menjadi perkiraan nilai sebuah perusahaan. Valuasi
digunakan secara lengkap atau jelas dalam banyak keputusan bisnis. Banyak
pendekatan valuasi yang digunakan, mulai dari analisis arus kas sekarang hingga
teknik-teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan pada kelipatan berbasis
harga.
Para ahli dalam bidang
valuasi internasional memberikan peringatan kepada mereka yang melakukan analisis
prospektif internasional: “Setiap peraturan yang telah Anda pelajari di negara
asal Anda tidak akan berguna di luar negeri”. Fluktuasi nilai tukar, perbedaan
akuntansi, praktik dan kebiasaan bisnis yang berbeda, perbedaan pasar modal,
dan banyak faktor lainnya yang akan berpengaruh besar terhadap dalam perkiraan
dan valuasi internasional.
MASALAH-MASALAH
LAIN
Keempat tahapan analisis bisnis
(strategi bisnis, akuntansi, keuangan dan analisis prospektif) bisa saja dipengaruhi
oleh faktor- faktor berikut: (1) Akses informasi, (2) Ketepatan waktu dari informasi
tersebut, (3). Batasan bahasa dan penggunaan istilah, (4) Masalah-masalah mata
uang asing, dan (5) Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan
Akses
Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan
dari seluruh dunia sudah bisa didapatkan secara luas dalam beberapa tahun
terakhir. Sumber-sumber informasi yang tak terhingga bisa dilihat di World Wide
Web. Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia saat ini sudah memiliki situs Web,
dan laporan tahunan mereka bisa didapatkan secara cuma-cuma dari beragam sumber
Internet dan sumber-sumber lainnya. Banyak perusahaan yang juga menanggapi
permohonan tertulis dan melalui telepon untuk laporan tahunan dan dokumen
keuangan lainnya.
Banyak basis data
komersial yang memberikan akses untuk data keuangan dan pasar bursa sekitar
10.000-an perusahaan di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan
basis data komersial biasanya adalah perusahaan-perusahaan besar yang tertarik
pada pengguna laporan keuangann dan penanaman modal. Sumber-sumber informasi
lainnya meliputi (1) pengumuman pemerintah, (2) organisasi penelitian ekonomi, (3)
organisasi internasional seperti PBB, (4) organisasi akuntansi, audit, dan
pasar sekuritas.
Ketepatan
Waktu dari Sebuah Informasi
Ketepatan waktu
penerbitan laporan keuangan, laporan tahunan, pengarsipan aturan, dan semua
yang berkaitan dengan akuntansi berbeda di setiap negara. Kelaambatan laporan
keuangan juga dapat diperkirakan dengan membandingkan akhir tahun pembukuan
sebuah perusahaan dengan tanggal laporan auditnya. Tanggal laporan audit
seringkali dianggap sebagai sebuah indikasi tentang kapan informasi keuangan sebuah
perusahaan tersedia untuk publik. Untuk negara-negara seperti Brasil, Kanada,
Cile, Kolombia, Meksiko, Filipina, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan AS,
keterlambatan laporan ini dirata-ratakan anatar 30-60 hari. Rata-rata
keterlambatan di, Argentina, Australia, Denmark, Finlandia, Irlandia, Israel,
Jepang, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, Singapura, Afrika Selatan,
Spanyol, Swedia, Swiss, Inggris, dan Zimbabwe adalah 61-90 hari. Di Austria,
Belgia, Perancis, Jerman, Yunani, Hongkong, India, Malaysia, Nigeria, dan Sri
Lanka, keterlambatan informasi adalah sekitar 91-120 hari. Untuk Pakistan,
keterlambatannya melebihi 120 hari.
Frost selanjutnya
menuliskan keragaman internasional dalam penerbitan laporan penghasilan. Dia menjelaskan
keterlambatan sebagai rata-rata jumlah hari antara akhir tahun pembukuan sebuah
perusahaan dan tanggal penerbitannya. Variabilitas dalam ketepatan waktu
informasi akuntansi menempatkan beban tambahan pada pembaca laporan keuangan
asing. Beban ini sangat berat bagi perusahaan-perusahaan yang keadaan
operasionalnya sering berubah. Valuasi yang berarti membutuhkan pembaruan yang
konstan dari jumlah yang dilaporkan dengan menggunakan cara-cara konvensional dan
di luar kebiasaan.
Hambatan
Bahasa dan Terminologi
Perbedaan bahasa
antarnegara dapat menimbulkan hambatan informasi bagi para pengguna laporan
kuangan. Kebanyakan perusahaan yang berdomisili di negara- negara yang tidak
menggunakan bahasa inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara
asal. Namun demikian, semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada
di perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial,
banyak isu substansial yang dihadapi para pengguna laporan keuangan
internasional. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata
uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi
internasional selama beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan
ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang
karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang
mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang
tepat waktu dan kredibel.
Pertimbangan
Mata Uang Asing
Sebagian besar
perusahaan di seluruh dunia menyatakan akun-akun keuangan mereka dalam mata
uang dimana perusahaan mereka berjalan. Bagi para pembaca di AS yang terbiasa
dengan mata uang dolar, analisis akun yang dinyatakan dalam euro mungkin akan
membuat mereka kurang nyaman. Sebuah inklinasi yang normal adalah dengan
mentranslasikan neraca mata uang asing ke mata uang domestik. Penggunaan nilai
yang semaunya untuk mentranslasikan akun mata uang asing dapat mengubah pola
keuangan menjadi dasar dalam mata uang lokal.
Walaupun kami lebih memilih
untuk menganalisis laporan asing dalam mata uang lokal, kami lebih menyukai penggunaan
nilai tukar tahun terakhir sebagai alat bantu bagi para pembaca yang lebih memilih
statistik mata uang domestik.
Walaupun laporan yang
ditranslasikan memberikan pembaca kenyamanan dalam memandang akun mata uang
asing dengan sebuah mata uang yang tidak asing, laporan-laporan tersebut bisa
saja memberikan gambaran yang menyimpang. Secara spesifik, perubahan perubahan
nilai tukar dan prosedur akuntansi sering kali menghasilkan ekuivalen mata uang
domestik yang bertentangan dengan semua yang mendasarinya.
Perbedaan
Format Laporan
Format neraca dan
laporan penghasilan berbeda di setiap negara. Perbedaan klasifikasi juga banyak
di dunia. Buku pedoman Transactional
Accounting bisa digunakan untuk mendapatkan informasi terinci mengenai
perbedaan klasifikasi lain yang berlaku di negara-negara individu. Perbedan
format laporan keuangan, walaupun, tidak terlalu penting karena struktur yang
mendasari laporan keuangan cukup sama di seluruh dunia. Maka, sebagian besar
perbedaan format laporan biasanya bida diatasi dengan sedikit upaya
Batasan
Bahasa dan Istilah
ANALISIS
DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Dalam bagian sebelumnya
mengenai analisis akuntansi, kami menuliskan pentingnya penilaian kualitas
informasi yang ada dalam catatan-catatan perusahann yang diterbitkan. Pembaca
yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi yang dipergunakan dan
menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh penggunaan metode-metode
akuntansi yang dirasa tidak tepat.
Fungsi
Pembuktian
Para auditor independen
melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai ahli kompeten dari
luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu
perusahaan dan kemudian membuktikan reliabilitas, kewajaran, dan aspek-aspek
kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi
keuangan tersebut.
Selain keputusan dan
pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisiensi ke dalam proses
laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan informasinya
sendiri dan menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna,
akan menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi. Dalam
hal ini, pembagian tanggung jawab akan sangat berguna.
Laporan
Audit
Pembuktian auditor
biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui laporan
audit. Laporan ini mengikuti atau dalam beberapa kasus mendahului laporan
keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.
Inggris
Laporan auditor mengungkapkan tanggung
jawab direktur perusahaan dan cakupan audit, dasar pendapat dan pernyataan
pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait harus
dilindungi undang-undangm standar audit memperluas cakupan ini hingga laporan
arus kas. Pendapat auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan memberikan
pandangan yang jujur dan wajar serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan
persyaratan hukum.
Amerika
Serikat
Sebuah laporan standar 3 paragraf
menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan
menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor. Auditor harus menunjukkan apakah
audit tersebut sesuai atau tidak dengan standar audit yang diterima secara
umum. Auditor harus menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan
tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP
tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun
sebelumnya. Jika pendapatnya tidak bisa dinyatakan maka hal tersebut harus
dikemukakan.
Swedia
Swedish
Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai:
1.
Persiapan laporan tahunan sesuai dengan
undang-undang
2.
Penggunaan neraca dan laporan
penghasilan
3.
Proposal yang diajukan mencakup laporan
administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak dialokasikan
4.
Penghentian kewajiban dari anggota dewan
direktur dan direktur utama.
Jerman
German Commercial Code menetapkan bahwa
laporan auditor berisi penjelasan mengenai proses dan hasil audit, termasuk
laporan direksi, perkiraan perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan
regulasi dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem manajemen risiko
perusahaan. Auditor harus memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya
audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil audit, dan pernyataan
apakah laporan keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan yang jujur dan
wajar atau tidak.
Audit
dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan
keuangan memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut meliputi, tapi
tidak terbatas pada sumber standar audit pelaksanaannya dan profesionalisme
individu atau kelompok yang melakukan audit.
Mekanisme
Penganggulangan
Dengan tidak adanya
harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa memahami syarat-syarat
audit yang ada di negara dengan entitas bisnis di mana laporan keuangannya
sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, keuangannya telah diaudit oleh
firma audit yang baik dan terkenal karena keahlian profesional dan
integritasnya merupakan salah satu pilihan penanggulangan. Jika risikonya
tinggi, misalnya untuk penanam modal institusional, memberikan pendapat kedua
dalam audit oleh sebuah firma audit berkelas internasional merupakan salah satu
pilihan lainnya.
Audit
Internal
Audit eksternal yang
aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah syarat yang
diharuskan untuk mejamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak
luar. Namun, itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem kontrol internal suatu
perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak
sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh
auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi
sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal.
Faktor lain yang
berkontribusi terhadap pentingnya audit internal adalah pertumbuhan dalam
kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah-masalah
keamanan yang melekat dalam sistem informasi terkomputerisasi yang ada saat ini
membuat audit internal yang efektif sebagai sebuah aktivitas yang “wajib”.
Organisasi
Internasional
Mengembangkan
Peran Audit Internal
Perkembangan awal audit
ineternal pertama kali ada di Eropa dimana banyak negara membuat regulasi yang
secara khusus merujuk pada fungsi-fungsi audit internal dan persyaratannya.
Para auditor awalnya menggunakan mentalitas “polisi lalu lintas” dalam
pekerjaan mereka. Selanjutnya, auditor internal selalu mencoba untuk menangkap
basah manajer yang melakukan kesalahan.
Firma akuntansi publik
internasional yang besar dari PricewaterhouseCoopers memberikan 10 perintah
bagi para auditor internal untuk meningkatkan nilai mereka pada
perusahaan-perusahaan yang berjalan dalam pasca Enron. Perintah-perintah
tersebut adalah:
1.
Meningkatkan dialog dengan direksi atas
dan direktur untuk menentukan sasaran audit internal dengan nilai yang
bertambah dengan jelas (misalnya, maslaah-masalah strategis, manajemen risiko
dan perlindungan aset perusahaan),
2.
Meluruskan untuk memenuhi harapan para
pemegang saham utama (pemegang saham, direksi eksekutif, auditor eksternal dan
pengatur pasar),
3.
Berpikir dan bertindak secara strategis.
4.
Memperluas cakupan audti untuk mencakup
“tone set at the top,” perlakuan
direksi eksekutif dalam melindungi perusahaan,
5.
Menilai dan memperkuat keahlian untuk
mengaudit bisnis yang kompleks,
6.
Mengangkat teknologi dalam area-area
berisiko tinggi,
7.
Berfokus pada kemampuan manajemen risiko
perusahaan,
8.
Membuat proses audit menjadi dinamis,
9.
Memperkuat proses jaminan kualitas,
10. Mengukur
kinerja yang meningkat terhadap harapan para pemegang saham.
Alih-alih manajemen
akan menghargai dan merangkul auditor yang (1) memenuhi tanggung jawab mereka
terhadap constuent utama mereka,
misalnya pembaca laporan keuangan perusahaan dan (2) cukup berbakat untuk
memberikan nasihat yang membantu perusahaan untuk mempertahankan daya saing
internasionalnya.
BAB
10
Perencanaan
dan Pengendalian Manajerial
PEMODELAN
BISNIS
Penelitian terkini
menemukan bahwa manajemen akuntan sekarang menghabiskan lebih banyak waktu pada
persoalan perencanaan strategis daripada sebelumnya. Faktanya memperlihatkan
bahwa para manajer keuangan, data internal akuntansi kebanyakan konsumen,
menjadi penasihat yang sangat strategis bagi pimpinan eksekutif. Pemodelan
bisnis adalah penggambaran besar, dan terdiri atas perumusan pelaksanaan dan
penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini meliputi empat dimensi
kritis:
1.
Mengidentifikasi faktor-faktor kunci
yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan kedepannya.
2.
Merumuskan teknik yang tepat untuk
memperkirakan penilaian dan pengembangan kemampuan perusahaan untuk memakai
atau memanfaatkan semua perkembangan ini.
3.
Mengembangkan sistem informasi untuk
mendukung pilihan-pilihan strategis.
4.
Menerjemahkan pilihan yang ada ke dalam
serangkaian tindakan yang jelas.
MATERI
PERENCANAAN
Bahan keputusan yang
saat ini digunakan dalam sistem strategis perencanaan, semua bergantung pada
kesetaraan informasi menyangkut lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Akuntan bisa membantu pembuat rencana memperoleh data yang berguna dalam
ketegasan strategis perencanaan. Banyak dari informasi yang diperoleh dari
sumber lain daripada catatan laporan akuntansi.
PENGANGGARAN
MODAL
Keputusan untuk
berinvestasi di luar negeri adalah sebuah elemen kritis dalam strategi global
bagi perusahaan multinasional. Penanaman modal luar negeri secara langsung
biasanya melibatkan jumlah modal yang besar dan prospek yang belum pasti.
Risiko investasi ditambahkan dengan sebuah perubahan yang tidak biasa,
kompleks, secara konstan dalam lingkungan internasional. Perencanaan secara
resmi adalah sangat mendesak dan secara normal terjadi dalam kerangka kerja
penganggaran modal yang membandingkan biaya dan keuntungan dari penanaman modal
yang diajukan.
Prosedur ada untuk
menentukan struktur modal optimum perusahaan, mengukur biaya modalnya dan menilai
investasi alternatif dalam keadaan yang belum pasti. Peraturan keputusan untuk
pilihan investasi biasanya ada untuk pengurangan risiko investasi aliran dana
tunai pada sebuah nilai suku bunga yang tepat: beban rata-rata biaya modal
perusahaan. Secara normal, perusahaan meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan
membuat nilai bersih investasi positif. Ketika menanggapi pilihan eksklusif
satu sama lain, sebuah perusahaan secara masuk akal akan memilih opsi yang
menjanjikan nilai bersih maksimum. Dalam kancah internasional, perencanaan
investasi tidaklah langsung. Hukum perpajakan yang berbeda, sistem akuntansi,
nilai inflasi, risiko pengambilalihan, nilai mata uang, segmentasi pasar,
pembatasan transfer bagi untuk pendapatan luar negeri, bahasa, intelektual dan
perbedaan antarbudaya memperkenalkan kompleksitas elemen yang jarang ditemui di
dalam negeri. Kesulitan dalam mengukur data seperti itu membuat masalah yang
lebih buruk.
Penyesuaian model
perencanaan multinasional dari tradisional telah dibentuk ke dalam tiga area
pengukuran: (1) menentukan akibat relevan dari sebuah investasi multinasional,
(2) mengukur arus kas yang diperoleh, dan (3) menghitung biaya modal
multinasional. Semua penyesuaian ini memberikan data yang mendukung
pilihan-pilihan strategis, langkah 3 dalam proses pemodelan perusahaan.
PERSPEKTIF
IMBALAN KEUANGAN
Seorang manajer harus
menentukan imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang investasi luar
negeri. Namun, imbalan yang relevan adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif
luar negeri maupun perspektif perusahaan induk. Hasil dari kedua perspektif
tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan: (1) Pembatasan
Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal, (2) Biaya izin, royalti dan
pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan bagi induk bukan biaya tambahan,
(3) Nilai inflasi nasional yang berbeda, (4) Perubahan nilai mata uang luar
negeri, (5) Perpajakan yang berbeda.
Seseorang mungkin
berpendapat bahwa risiko dan akibat dari investasi luar negeri yang harus
dinilai dari sudut pandang pemegang saham perusahaan induk domestik. Akan
tetapi, bisa juga dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat lagi.
Pertama, investor dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh dunia.
Objektif investasi harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang saham,
tidak hanya untuk kawasan domestik. Kedua, pengamatan juga mengatakan bahwa
banyak perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi jangka panjang.
Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar
negeri daripada dikembalikan ke perusahaan induk. Dalam situasi ini, mungkin
akan lebih baik untuk mengevaluasi hasil dari pandangan negara asal.
Sebuah solusi yang
menarik adalah untuk mengakui bahwa manajer keuangan harus mencapai berbagai
target, merespons investor dan organisasi non-investor dan lingkungannya.
Pemerintah negara setempat adalah seperti kelompok organisasi investasi luar
negeri. Perspektif dari perusahaan induk berasumsi bahwa investasi luar negeri
bisa dari negara setempat. Mengevaluasi sebuah peluang penanaman modal dari
sebuah perspektif lokal juga memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan
induk. Jika investasi luar negeri tidak menjanjikan risiko imbalan yang lebih
tinggi daripada hasil pesaing lokal, pemegang saham perusahaan induk lebih baik
tidak berinvestasi secara langsung dalam perusahaan lokal.
PENGUKURAN
HASIL TERDUGA
Metode untuk
memperkirakan arus kas yang diproyeksikan berhubungan dengan fasilitas dari
Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan untuk perusahaan domestik.
Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi penjulan dan pengalaman
terantisipasi. Biaya usaha dan pajak lokal serupa dengan ramalan. Kompleksitas
tambahan harus diperhitungkan. Mereka meliputi:
1.
Arus kas proyek versus arus kas
perusahaan induk
2.
Arus kas perusahaan induk mengikat
keuangan
3.
Tunjangan keuangan
4.
Risiko politis
Proses ini juga harus
memperhitungkan imbas dari perubahan harga dan pelemahan nilai mata uang pada
penghasilan mata uang luar negeri yang diharapkan. Jika arus kas mata uang
lokal pasti , hal ini akan sangat sederhana untuk mengukur pengaruh perubahan
nilai. Disini, penurunan nilai dalam Russian Ruble yang berhubungan dengan
dolar Amerika Serikat yang mengurangi ekuivalen pendapatan bunga. Perubahan
nilai tukar mempengaruhi arus kas bersih . Maka, perhitungan pengaruh
pengukuran nilai tukar menjadi sangat penting untuk setiap kegiatan (contoh,
penjualan domestik versus ekspor, biaya domestik versus impor, dan pengaruh
lainnya pada arus kas yang diproyeksikan).
BIAYA
MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi luar
negeri dievaluasi dengan model pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotogan
harga yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya
menggunakan biaya modal menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal
perusahaan. Batasan nilai ini berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas
struktur keuangan perusahaan seperti halnya berikut ini:
ka = ke (E/S)
+ ki (1-t) (D/S)
dimana:
ka
= beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal
ke
= biaya ekuitas
ki
= biaya utang sebelum pajak
E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal perusahaan
(E+D)
T = nilai pajak marginal
Tidaklah mudah untuk
mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitasnya
mungkin bisa dihitung dengan beberapa cara. Satu cara yang paling populer adalah
menggabungkan hasil deviden yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan deviden
yang diharapkan.
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
Pengaturan sistem
informasi dari sebuah perusahaan dunia sangat penting dalam mendukung strategi
perusahaan, termasuk proses perencanaan yang dijelaskan di atas. Tugas ini
sangat sulit, sebagai sebuah kerangka kerja multinasional yang lebih kompleks
daripada sebuah kerangka kerja suatu negara.
Permasalahan
Sistem
Jarak adalah sebuah
kesulitan yang sangat jelas. Terkait dengan masalah geografis, komunikasi
informasi formal secara umum mengganti hubungan personal antara manajer lokal
dan markas manajemen. Perkambangan teknologi informasi harus mengurangi
kerumitan ini, tapi tidak menghapuskannya secara penuh.
Rendahnya penyebaran
dengan pemusatan yang tinggi telah digunakan oleh organisasi yang lebih kecil
dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, IS domestik harus
mendominasi. Keseragaman standar data dan aplikasi mendominasi sistem IT dunia.
Penyebaran yang tinggi
dengan pemusatan yang rendah adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan
multinasional dengan operasi yang berbeda secar geografis. Cabang lokal diawasi
secara signifikan melalui departemen strategi IT mereka dan sistem yang
berhubungan.
Mungkin tantangan yang
paling besar adalah dalam menghadapi sistem spesialis adalah merancang sistem
informasi perusahaan yang mengijinkan manajer keuangan meresponnya secara tepat
terhadap fenomena kompetisi global. Perubahan kondisi memberikan deregulasi
pasar dan pengurangan masalah tarif, perusahaan dapat mengakses pasar luar
negeri baik langsung atau tidak langsung melalui usaha bersama, aliansi
strategis dan penyusunan kooperatif lainnya. Akses terbuka ini menjadikan
intensitas kompetitif dimana perusahaan menggunakan strategi dengan (1)
melindungi penguasaan pasar setempat, (2) menembus pasar pesaing setempat untuk
menyangkal penguasaan pasar dan pendapatan mereka, (3) menghasilkan penguasaan
pasar yang signifikan di pasar kunci negara ketiga.
Permasalahan
Informasi
Akuntan manajemen
mempersiapkan berbagai macam informasi untuk manajemen perusahaa, berkisar dari
pengumpulan data untuk laporan likuiditas dengan perkiraan operasional dari
berbagai tipe untuk membiayai pengeluaran. Bagi setiap rangkaian data yang
disebarkan, manajemen perusahaan harus menentukan waktu yang relevan dengan
laporan, tingkat akurasi yang diminta, frekuensi laporan, dan biaya, dan juga
keuntungan dari perisapan dan pengiriman yang tepat waktu.
Manajer yang berbeda
lingkungan memiliki cara menganalisis dan memecahkan masalah yang berbeda,
landasan keputusan yang berbeda, dan bersaing dalam usaha yang berbeda. Kebutuhan
informasi langsung adalah sebuah konsekunesi langsung. Oleh karena itu, kita
memiliki permasalahan mendasar bagi perusahaan multinsional. Manajer lokal
mungkin membutuhkan informasi keputusan yang berbeda daripada markas manajemen.
Masalah pokok informasi
lainnya adalah pertanyaan penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi, para
manajer di AS umumnya lebih menggunakan laporan dalam dolar AS. Oleh karena
itu, laporan dari usaha multinasional AS biasanya diterjemahkan ke dalam
ekuivalen dolar mereka supaya markas manajemen AS dapat mengevaluasi investasi
dolarnya.
MANAJEMEN
INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Dalam lingkungan dengan
inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiannyya dengan FAS No.
52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :
1.
Menekan atau mengecilkan pendapatan dan
pembiayaan
2.
Penerjemahan laporan untung dan rugi
yang sulit untuk diinterpretasikan
3.
Membelokkan performa perbandingan dari
waktu ke waktu.
MASALAH
PENGENDALIAN KEUANGAN
Sebuah pertanyaan
tentang strategi dan system informasi yang telah diputuskan, pergantian
perhatian pada area yang sama pentingnya dalam pengendalian keuangan dan
evaluasi kerja. Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para
manajer untuk
1.
Melaksanakan strategi keuangan global
MNE
2.
Mengevaluasi tingkatan di mana strategi
yang dipilih berperan dalam meraih target perusahaan
3.
Memotivasi manajemen dan pegawai untuk
meraih target finansial perusahaan seefektif dan seefisien mugkin.
Sistem kendali keuangan
hasilnya, adalah system komunikasi dan pengukuran kuantitatif yang
memfasilitasi pengendalian dengan cara (1) mengomunikasikan target keuangan
yang tepat dalam organisasi, (2) menjelaskan kriteria dan standar untuk
mengevaluasi kinerja, (3) mengevaluasi kinerja, dan (4) memberitahukan deviasi
antara kinerja aktual dan terencana bagi yang bertanggungjawab.
Sistem
Pengendalian Multinasional Melawan Domestik
Penelitian menunjukkan
bahwa sistem yang digunakan oleh kebanyakan perusahaan multinasional untuk
mengendalikan usaha luar negeri mereka adalah identik dengan semua system yang
digunakan perusahaan domestik. Sistem pokok yang digunakan di luar negeri
mencakup pengendalian finansial dan permodalan serta kecenderungan untuk
menggunakan standar serupa yang dikembangkan untuk mengevaluasi usaha domestik.
David Hawkins menawarkan empat alasan dasar untuk hal ini :
1.
Pertimbangan pengendalian keuangan pada
tahapan awal pembentukan sebuah usaha luar negeri jarang kritis.
2.
Biasanya memang lebih murah untuk
memindahkan sistem domestik dari pada menciptakan seluruh sistem dari awal
untuk usaha luar negeri.
3.
Untuk menyederhanakan persiapan dan
penggabungan laporan keuangan gabungan , pengendalaian perusahaan tetap memaksa
bahwa semua cabang usaha menggunakan format dan jadwal yang sama untuk mencatat
dan mengirimkan data usaha dan finansial.
4.
Dewan eksekutif pembentukan sistem
domestik dalam usaha luar negeri dan atasan perusahaan mereka lebih nyaman jika
mereka dapat meneruskan untuk menggunakan seperti halnya sistem pengendalian
domestik, karena mereka telah meraih titik tertinggi dalam manajemen dengan
menguasai sistem domestik.
Budaya dan lingkungan
bisnis berinteraksi untuk menciptakan nilai-nilai unik manajerial di sebuah
negara. Kesulitan berbahasa, perbedaan kebudayaan dalam menghadapi risiko
otoritas, perbedaan tingkat pencapaian, dan atribut budaya lainnya sering
terjadi dalam situasi yang tidak bisa dipahami, termasuk (1) salah memahami
ketentuan, (2) kitisisme toleransi rendah, 3 tidak ada keinginan untuk membahas
masakah bisnis secara terbuka atau mencari bantuan, 4 tidak percaya diri antara
manajer asing, 5 tidak mau mengirimkan utusan, dan 6 keenganan mengambil
tanggun jawab.
Penganggaran
Operasional
Ketika target strategis
dan anggaran modal telah ditetapkan, manajemen selanjutnya fokus pada
perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup penciptaan
anggaran operasional atau perencanaan keuntungan di mana diperlukan dalam
sebuah organisasi. Perencanaan keuntungan adalah dasar untuk memperkirakan kas
manajemen, keputusan usaha, dan pola ganti rugi manajemen. Laporan pemasukan
modal dari cabang usaha luar negeri pada awalnya dipindahkan ke dalam prinsip
akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari mata uang lokal (Local Currency/LC) ke dalam mata uang yang berlaku di perusahaan
induk (Parent Currency/PC).
Perbandingan keuntungan aktual dan profit modal dilakukan dalam mata uang
perusahaan induk yang membutuhkan analisis varian secara tepat untuk memastikan
bahwa penyimpangan dari anggaran bisa diketahui dengan benar demi kegiatan
manajemen.
Kinerja keuangan dari
usaha luar negeri bisa diukur dalam mata uang lokal, mata uang negara asal,
atau keduanya. Kurs yang digunakan bisa berakibat signifikan dalam menilai
performa unit usaha luar negeri dan para manajernya. Fluktuasi nilai mata uang
bisa merubah untuk membalikkan keuntungan (diukur dengan kkurs lokal) menjadi
kerugian (dikemukakan dalam mata uang negara asal).
Beberapa menggunakan
perspektif kurs lokal karena transaksi luar negeri terjadi di lingkungan luar
negeri dan dilakukan dengan kurs luar negeri. Penerjemah untung dan rugi dengan
kurs luar negeri tidak dipertimbangkan ketika usaha dievaluasi dalam mata uang
lokal. Semua yang menggunakan perspektif mata uang perusahaan induk berpendapat
bahwa pemegang saham di negara asal pada akhirnya memperhatikan hasil dari
raihan mata uang domestik, manajer luar negeri harus dinilai dengan standar
yang sama.
Tiga nilai yang mungkin bisa diukur
dalam pencatatan
- Nilai
di tempat berpengaruh ketika anggaran dibentuk
- Nilai
diharapkan masih berlaku pada anggaran periode akhir (nilai
terproyeksikan)
- Nilai
pada akhir periode jika anggaran diperbarui kapan pun nilai tukar berubah
(nilai akhir)
Nilai sebanding bisa
digunakan untuk mengawasi kinerja relatif anggaran. Jika kombinasi nilai tukar
yang berbeda digunakan untuk menyusun anggaran dan menjalankan performa, hal
ini menciptakan pembagian tanggung jawab untuk perubahan nilai tukar dan
membuat tanggapan para manajer berbeda. Pertimbangan beberapa kemungkinan :
1.
Anggaran dan catatan kinerja pada nilai
awal di tempat. Perubahan nilai tukar tidak berpengaruh pada kombinasi yang
biasanya digunakan untuk menyusun catatan anggran dan kinerja.
2.
Nilai anggaran akhir dan catatan nilai
akhir. Kombinasi ini menghasilkan hasil yang sama.
3.
Penganggaran pada nilai awal dan catatan
pada nilai akhir. Manajer lokal bertanggung jawab penuh untuk perubahan nilai
tukar..
4.
Catatan anggaran dan kinerja menggunakan
nilai tukar terproyeksi. Sistem ini mencerminkan perpektif mata uang lokal.
5.
Anggaran pada nilai terproyeksi dan
catatan pada nilai akhir. Manajer lokal tidak bertanggung jawab atas
penggabungan nilai tukar. Manajer bertanggung jawab untuk (dan oleh karena itu
mendorong merka untuk melindungi) perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan.
Analisis
Perubahan Nilai Tukar
Gambaran sebuah
landasan untuk menganalisis perbedaan anggaran ketika tanggung jawab atas
perbedaan pertukaran dibagikan antara manajemen lokal, manajemen divisi usaha
internasional (variasi nilai mata uang induk), dan bendahara perusahaan
(perbedaan dari nilai anggaran). Divisi internasional bertanggung jawab untuk
membentengi perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan, sementara bendahara
perusahaan bertanggung jawab untuk akurasi perkiraan nilai.
Tiga Cara Menganalisis Perbedaan Nilai
Tukar
Tanggungjawab
|
Perhitungan
|
||
Jenis
Usaha
|
Nilai
Tukar
|
Perbedaan
|
|
Mata
uang lokal usaha
|
LC
Anggaran
|
x
Anggaran
|
Mata
Uang Lokal
|
(Manajemen Luar Negeri)
|
-
LC
Aktual
|
x
Anggaran
|
=
Perbedaan usaha
|
Mata
uang perusahaan induk
|
LC
Aktual
|
x
Anggaran
|
Mata
uang perusahaan induk
|
(Manajemen Pusat)
|
-
LC
Aktual
|
x
Aktual
|
=
Perbedaan pertukaran
|
Perbedaan
valuta asing
|
LC
Anggaran
|
x
Anggaran
|
=
Nilai tukar
|
Dari anggaran (bendahara)
|
-
LC
Anggaran
|
x
Aktual
|
Selisih
dari Anggaran
|
PENETAPAN
BIAYA STRATEGIS
Dalam mengendalikan
biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan
standar sistem pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya
produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal.
Biaya produksi sebenarnya kemudian dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan.
Perbedaan hasil antara biaya standar dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar
untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa
disimpulkan sebagai sebuah model harga dasar.
Sementara digunakan
sebagai target, biaya yang diizinkan juga tidak statis. Selama produksi, biaya
yang diizinkan dikurangi setiap bulannya sengan sebuah nilai pengurangan biaya
yang berdasarkan pada objektif profit jangka pendek. Pada tahun-tahun
selanjutnya, biaya sebenarnya dari tahun sebelumnya adalah titik awal untuk
pengurangan lebih jauh lagi, dengan demikian hal ini memastikan adanya
pemotongan selama mobil masih dalam produksi. Pasar dengan sistem ini, dikenal
sebagai pembiayaan kaizen, secara
signifikan mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan standar
tradisional. Sistem pembiayan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan
antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya. Pembiayaan Kaizen menekankan untuk
melakukan apa yang penting untuk meraih tingkat performa yang diharapkan dalam
kondisi pasar yang kompetitif.
EVALUASI
PERFORMA USAHA LUAR NEGERI
Penilaian performa
adalah inti untuk sebuah sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi
performa tepat guna mengizinkan dewan manajemen untuk (1) Memastikan perilaku
manajerial konsisten dengan strategi prioritas, (2) Menilai profitabilitas dari
usaha yang ada, (3) Wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana, (4)
Mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahan secara produktif, dan (5)
Mengevaluasi performa manajerial.
Penilaian perfoma usaha
luar negeri harus berurusan dengan kerumitan tersebut seperti nilai tukar yang
melambung, inflasi luar negeri, biaya transfer, budaya antar negara yang
berbeda. Dan pengaruh lain dari lingkungan setempat. Jika semua faktor ini
diabaikan, risikonya pada perusahaan induk akan mendapatkan pengukuran hasil
usaha yang tidak tepat. Performa standar yang tidak tepat mungkin memotivasi
manajer di luar negeri untuk mengambil tindakan yang tidak sejalan dengan
target-target perusahaan. Akibat langsungnya adalah berkurangnya efesiensi
perusahaan dan (kemungkinan) berkurangnya persaingan.
Konsistensi
Hasil survei
menunjukkan bahwa hakikat penialian performa adalah untuk memastikan
profitabilitas. Investasi luar negeri lainnya adalah untuk menekan biaya
produksi. Alasan lain untuk memperluas ke luar negeri meliputi kebutuhan untuk (1)
Supaya tidak kehilangan pasar luar negeri pada pesaing utama, (2) Menciptakan
pasar untuk komponen-komponen dan produk yang bersangkutan, (3) Menganekaregaman
risiko bisnis, (4) Mencari pangsa pasar baru, (5) Memenuhi regulasi pemerintah,
dan (6) Memperbesar biaya tambahan di antara unit-unit yang paling
menghasilkan.
Kebanyakan objektif ini
adalah strategis daripada taktis. Menekankan pada profitabilitas jangka pendek
dan efesiensi yang bisa mengalihkan
perhatian dari manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan mengasingkan
perusahaan pribadi.
Kegunaan dari pengkuran
performa nonfinansial untuk melengkapi pengukuran performa finansial
tradisional adalah konsisten dengan ide kontemporer dengan menggunakan catatan
neraca (balance scorecard). Manajer
cabang perusahaan harus berperan penuh dalam menetapkan semua objektif
mereka.ketaatan pada target jangka panjang bisa dicapai dengan memastikan bahwa
target-target peforma jangka pendek dan manajemen insentif tercapai dalam
rencana strategis perusahaan.
Kinerja
Unit Versus Manajer
Para manajer lokal
secara jelas berpengaruh dalam melaporkan pendapatan melalui keputusan usaha
mereka. Keputusan diambil di perusaan utama juga berpengaruh pada pendapatan
luar negeri. Sebagai contoh, untuk melindungi nilai aset yang ada di negara
yang mudah dievaluasi, bendahara perusahaan akan sering menginstruksikan unit
asing untuk mengirimkan dana kepada cabang perusahaan yang berlokasi di negara
dengan mata uang yang kuat.
Kebijakan dan tindakan
perusahaan setempat juga secara langsung memengaruhi hasil laporan cabang
perusahaan luar negeri. Rasio kapitalisasi minimum di beberapa negara sering
memperbesar penanaman modal dasar yang berlawanan dengan pendapatan yang
dibandingkan. Pengendalian bursa luar negeri yang membatasi ketersedian valuta
luar negeri untuk membayar kebutuhan impor yang akan sering menekan performa
cabang perusahaan. Pengendalian harga dan gaji juga bisa merusak laporan
kinerja para manajer.
Kriteria
Performa
Patokan tunggal tidak
mungkin mencakup setiap faktor dari performa bunga bagi markas utama manajemen.
Dua kriteria atau lebih kriteria performa keuangan yang digunakan oleh MNC
untuk menilai usaha luar negeri mereka adalah hasil dari penanaman modal (ROI)
dan performa yang dianggarkan. ROI menghubungkan pendapatan perusahaan dengan
sebuah investai dasar yang jelas; performa yang dianggarkan membandingkan
performa usaha dengan anggaran. Pengendalian anggaran berarti bahwa adanya
perbedaan antara anggaran dan performa sebenarnya yang bisa diusut oleh manajer
atau unit yang bertanggung jawab, satu penelitian klasik menunjukkan bahwa
pengendalian anngaran lebih baik dari pada perbandingan ROI untuk menilai performa
manajerial. Pengukuran ROI mungkin lebih tepat untuk mengukur performa unit,
sementara perbandingan anggaran mungkin lebih berguna dalam menilai manajer.
Ukuran penting
nonfinansial mencakup bursa saham, produk dan proses inovasi performa tepat
waktu, kewajiban produk, merespons pelanggan, pengembangan diri (diukur dalam
jumlah yang dipromosikan), moral pegawai, (dipastikan dengam survei opini di
tempat), dan pengukuran produktivitas. Tidak ada yang signifikan adalah
performa dalam tanggung jawab sosial dan hubungan pemerintah setempat. Faktor
nonfinansial seperti itu adalah vital untuk memastikan keberlangsungan
kesuksesan di luar negeri.
Meskipun kesulitan
dalam pengukuran, praktik kriteria non-finansial juga dianggap penting. Survei
sebelumnya menyarankan bahwa bursa saham adalah penting, diikuti oleh
produktivitas, hubungan dengan pemerintah setempat, kualitas pengendalian,
serta pengembangan dan keamanan pegawai. Persoalan tambahan lainnya adalah
menyangkut pengenalan dan pengukuran komponen yang relevan pada indikator
aanggaran dan ROI. Keanekaragaman dalam ROI dan perbandingan anngaran yang
berhubungan tepat dengan unsur-unsur pendapatan dan dasar investasi.
Ketentuan
Pengkuran dan Perubahan Harga dalam Penilaian
Perancang sistem
penilaian untuk usaha luar negeri juga harus menghadapi ketentuan pengukuran
akuntansi. Pelaporan kembali seperti itu secara langsung memengaruhi pengukuran
untuk komponen beragam ROI dan statistik kinerja penganggaran dan evaluasi
kinerja.
Sebuah sistem informasi
internal, pengaruhnya sensitif dalam perubahan harga, memberikan landasan untuk
strategi manajemen inflasi.untuk pembahasan yang lebih mendetail dari ketentuan
tersebut, kami menggambarkan sebuah studi kasus yang menguji praktik penilaian
performa ICI, perusahaan bahan kimia raksaksa di Inggris.
PRAKTIK
PENILAIAN PERFORMA : ICI
Pada saat embargo
minyak pada tahun 1970-an harga minyak, bahan mentah utama ICI , terjadi Karena
suatu hal, 5 kali dalam setahun. Sebagai akibatnya, dewan manajemen relah
diberitahukan bahwa nilai hasil 50 persen saja sangat tidak memadai. Enam
akibat yang merugikan berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi berdasarkan
data historis yang terungkap (1) Biaya harga jual barang dilaporkan setara
dengan penjualan, (2) Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu,
(3) Hasilnya dari (1) dan (2) , hasil dari modal mungkin ditekan, (4) Perbandingan
performa per divisi dengan dasar asset sama dari masa yang berbeda dianggap
palsu, (5) Perbandingan performa cabang perusahaan antarnegara menjadi tidak
berarti, dan (6) Perbandingan performa selamanya tidak akan benar.
Untuk meniadakan semua
penyimpangan ini, ICI menyatukan penyeragaman biaya yang ada (Current-Cost Adjustments––CCA) salam
sistem pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua
kategori: jangka panjang (minimal satu tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan
arus kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang, dengan
ukuran arus kas tersebut. ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan
memperoleh uang yang cukup untuk mangganti penggantian rencana, biaya saham
perusahaan dan mengembalikan keuntungan yang cukup bagi pertumbuhan finansial.
Dalam memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai hasil CCA berbeda di
setiap negara.
ICI digunakan seperti
halnya pengukuran rasio ROI tentang keuntungan biaya usaha (sebelum bunga, perpajakan
dan dividen) untuk biaya aset tetap plus modal usaha bersih. Asset dinilai pada
biaya pengganti bersih dari depresiasi bisnis besar, pada aliran kotor produk
yang lebih kecil untuk meniadakan penyimpangan selama asset masih berlaku
(contoh pembagi akan berkurang seetiap saat selama depresiasi, dengan
demikian meningkatkan tingkat
pengembalian.
Di Eropa Barat,
keuntungan diukur sebelum bunga dan pajak karena semua pembelanjaan ini adalah
tanggung jawab perusahaan utama, dan sangatlah sulit untuk menghubungkan sebuah
pinjaman dengan proyek tertentu atau menentukan pembyaran pajak sebenarnya
ketika sebuah produk telah dibuat di suatu negara dan dijulal di beberapa
negara lainnya. Dimana performa telah dinilai dalam basis cabang perusahaan
(contoh, Brasil dan Australia), keuntungan diukur setelah bunga dan pajak.
Alasan ICI menggunakan ini adalah karena semua cabang perusahaan melakukan
peminjaman atas nama mereka sendiri, dan keputusan investasi dipengaruhi oleh
perpajakan lokal dan insentif pajak. Dengan menggunakan jumlah biaya ROI
berlawanan dengan baiya historis pengembalian, ICI sangat menyekat ukuran pengembaliannya
dari perpajakan lokal, insentif pajak dan inflasi.
Sementara ICI selalu
menggunakan penyederhanaan ukuran performa arus kas dan ROI untuk menilai
performa jangka panjang, ketentuan ukuran performa jangka panjang pendeknya
adalah untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga
khusus dalam rasio keuangan, seperti margin keuntungan kotor (contoh,
keuntungan sebelum biaya perusahaan).
Pengaruh
Valuta Asing
Pengaruh dari perubahan
nilai tukar pada performa ekonomi mungkin sangat terasa daripada dalam
pengukuran akuntansi itu sendiri. Untuk benar-benar menilai pengaruh inflasi
dan valuta yang rentan, dan ukuran kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan
harus menganalisis posisi pasar persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta
dalam pembiayaan dan penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka.
Menurut ICI bahwa
perubahan nilai tukar lebih berpengaruh daripada kepastian pengukuran
akuntansi. Analisis selanjutnya menemukan bhwa sangatlah penting untuk
menentukan akibat nyata dari fluktuasi mata uang pada performa, ada pada reaksi
efektif, dan menetukan sejauh mana manajer lokal diberi tanggung jawab untuk
melindungi keuntungan yang telah dianggarkan dalam poudsterling.
STANDAR
PERFORMA
Sebuah perusahaan
mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana
ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk; atau menyusun level
ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk.
Semua standar ini mungkin disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa
dibandingkan dengan hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa
masa lampau biasanya signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode
berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar
negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu
dengan yang lainnya.
Membandingkan performa
unit usaha luar negeri terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat berguna.
Sebagai contoh, ketika pesaingnya adalah perusahaan lokal, masalah ketersediaan
dan kecukupan data mungkin sangat penting, khususnya jika pesaingnya adalah
pihak swasta. Ketika data tersedia, perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan
harga transfer dan prinsip akuntansi pesaing mustahil untuk bisa ditentukan.
Perbandingan silang menyatukan semua permasalahan ini.
Membandingkan cabang
perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar
negeri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai
komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secara
otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara
langsung. Jika objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko negara harus
diperhatikan, jika risiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian
yang lebih tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan
dari usaha di negara yang lebih berisiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada
satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan negara berisiko
pada penilaian performa.
Penilaian performa
berdasarkan pada sebuah perusahaan besar standar biasanya tidak memuaskan.
Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna untuk bisnis
multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target untuk menyatukan
penghitungan yang unik untuk unit tertentu. Perbandingan performa aktual dengan
anggaran juga memungkinkan manajemen utama untuk membedakan hasil dimana
manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh tanggung jawab untuk semua yang
ada dalam kendali mereka.
Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin
bisa menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negeri:
1.
Cabang perusahaan luar negri tidak bisa
dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen sistem
multinasional.
2.
Kriteria laba modal perusahaan besar didukung
oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan
lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri.
3.
Target jelas yang memperhitungkan
lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus
disatukan dengan anggaran performa.
4.
Performa cabang perusahaan harus dinilai
dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan
respons manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga.
5.
Manajer cabang perusahaan tidak
bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di luar
negeri).
6.
Manajer cabang perusahaan yang diukur
performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka
akan dinilai.
7.
Pengukuran performa ganda, financial dan
non-finansial, harus digunakan dalam menilai usaha luar negeri.
Nilai
Pelaporan
Manajer keuangan
memiliki tanggung jawab yang tidak hanya untuk memastikan keluhan dengan
objektif yang disebutkan tetapi untuk menyatu dalam penciptaan nilai.
Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan proses finansial maupun
non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang saham perusahaan indikator
prediktif dan historis nilai pemegang saham. Penilaian ini juga mengetahui
bahwa informasi yang berguna bagi manajemen merupakan minat dari para investor
untuk menilai calon perusahaan mereka.
Perusahaan yang
menggunakan pelaporan nilai adalah Infosys Technologies, membahas deskripsi
kasus landasan pelaporan nilai perusahaan. Untuk meningkatkan transparansi
mereka dengan kalangan investor, Infosys menyediakan investor dengan data yang
digunakan oleh pihak internal perusahaan untuk menjaga hubungan mereka. Konsep
yang menuntun pada pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini:
Penciptaan nilai → Penyajian nilai
→ Realisasi nilai
Nilai diciptakan dengan
mengembangkan dan menentukan strategi usaha yang menghasilkan nilai positif
bersih saat ini dari arus kas terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan
pengendalian keuangan dan penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang
berisiko.
Informasi jelas yang
disediakan untuk investor yang konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja
dalam tampilan diatas mencakup informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai
ekonomi, aset tak berwujud, laporan posisi keuangan termasuk aset tak berwujud,
laporan biaya keuangan saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai
tambahan.
Perusahaan menggunakan
pengukuran yang sama untuk pengukuran performa bisnis internalnya. Hal ini
menjamin keseragaman antara pengukuran finansial dan non-finansial yang
digunakan oleh pihak dalam dan semua yang digunakan di pasar. Model informasi
ini digunakan oleh Infosys sebelum hal ini dilemparkan ke publik pada tahun
1993. Infosys adalah sebuah contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang telah
dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis internasional.
SUMBER :
Frederick D.S Choi, Gary K. Meek,
International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar