Rabu, 25 Mei 2016

Akuntansi Internasional Pertemuan Ke-3 | Meringkas Buku International Accounting dari Bab 9 & 10

Nama    : Setiyanti Rianta
NPM     : 26212947
Kelas     : 4EB18
Dosen    : Lince Afri Yenny

BAB 9
Analisis Laporan Keuangan Internasional

PENDAHULUAN
Manajer keuangan, pedagang, investor, analis peneliti ekuitas, bankir, dan para pengguna laporan keuangan lainnya memiliki kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan asing. Perbandingan keuangan lintas batas menjadi penting ketika melakukan analisis potensi dan kekuatan keuangan investasi asing langsung atau investasi portofolio asing.
Kebutuhan untuk menggunakan laporan keuangan asing juga meningkat karena kegiatan merger dan akuisisi telah semakin banyak terjadi secara internasional. Karena bisnis menjadi semakin semakin global, laporan keuangan menjadi jauh lebih penting dari pada masa sebelumnya. Karena menjadi dasar untuk analisis persaingan, keputusan kredit, negosiasi usaha, dan kontrol perusahaan. Pengurangan hambatan perdagangan secara terus menerus, munculnya Eropa sebagai pasar tunggal, konvergensi selera dan preferensi konsumen, dan semakin rumitnya penetraasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan terhadap pasar luar negeri telah meningkatkan kompetisi bisnis multinasional secara signifikan.

TANTANGAN DAN PELUANG DALAM ANALISIS LINTAS NEGARA
Analisis keuangan lintas negara menggunakan banyak yurisdiksi. Seorang analis, contohnya, bisa saja memiliki kesempatan untuk meneliti sebuah perusahaan di luar negara asalnya atau membandingkan perusahaan-perusahaan dari dua negara atau lebih.
Analisis keuangan dan valuasi internasional digambarkan dengan banyak kontradiksi. Di satu sisi, pergerakan harmonisasi standar akuntansi yang cepat dapat menyebabkan tingginya komparabilitas informasi keuangan di seluruh dunia.
Selain konradiksi yang telah ada, iklim analisis keauangan dan valuasi internasional tetap meningkat, dan keseluruhan pandangan bagi analis adalah positif. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam teknologi informasi, dan persaingan yang meningkat di antara pemerintah-pemerintah nasional, pasar saham, dan perusahaan-perusahaan bagi para penanam modal dan aktivitas perdagangan terus berlanjut.

KERANGKA DASAR ANALISIS BISNIS
Palepu, Bernard, dan Healy memberikan sebuah kerangka kerja yang berguna untuk analisis bisnis dan valuasi dengan menggunakan data laporan keuangan. Empat tahapan analisis dari kerangka kerja tersebut adalah: (1) Analisis strategi usaha, (2) Analisis akuntansi, (3) Analisis keuangan (analisis rasio dan analisis arus kas), (4) Analisis prospektif (peramalan dan valuasi).

ANALISIS STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL
Analisis strategi usaha merupakan langkah awal yang penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan sebuah pemahaman kualitiatif mengenai sebuah perusahaan dan para pesaingnya dalam iklim ekonomisnya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan sebuah sudut pandang menyeluruh. Dengan mengidentifikasikan poros-poros penggerak keuntungan yang utama dan risiko-risiko bisnis, analisis strategi bisnis membantu analis untuk membuat perkiraan yang realistis. Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sulit dalam sebuah tatanan internasional.

Ketersediaan Informasi
Analisis strategi bisnis sangat sulit dilakukan di beberapa negara karena kurangnya informasi yang dapat dipercaya tentang perkembangan makro ekonomi. Pemerintah di negara-negara maju kadang menyalahkan penerbitan statistik ekonomi yang salah atau menyesatkan.
Mendapatkan informasi mengenai industri juga sulit di banyak negera dan kuantitas serta kualitas informasi perusahaan juga sangat berbeda. Ketersediaan informasi khusus perusahaan sangat rendah di banyak negara ekonomi berkembang.

Rekomendasi untuk Analisis
Batasan data membuat analisis starategi bisnis sulit untuk dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tradisional. Seringkali, perlu dilakukan kunjungan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimana industri serta perusahaan benar-benar beroperasi, khususnya di negara-negara pasar berkembang. World Wide Web juga menawarkan akses cepat untuk informasi yang akhir-akhir ini tidak tersedia atau sulit untuk didapatkan. Informasi negara juga dapat ditemukan dalam terbitan ”laporan internasional” yang didistribusikan oleh badan-badan akuntansi besar, bank, dan lembaga perantara.

ANALISIS AKUNTANSI
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menilai dimana hasil-hasil laporan sebuah perusahaan menggambarkan realitas ekonomisnya. Analis harus menilai kebijakan dan perkiraan akuntasi perusahaan tersebut, dan menilai sifat serta tingkat fleksibilitas akuntansi sebuah perusahaan
Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk melakukan berbagai penilaian yang berhubungan dengan akuntansi karena mereka yang paling mengetahui tentang operasi dan kondisi keuangan perusahaannya.
Healy dan koleganya menyarankan proses berikut untuk mengevaluasi kualitas akuntansi sebuah perusahaan:
1.        Mengidentifikasi kebijakan akuntansi yang utama
2.        Menilai fleksibilitas akuntansi
3.        Mengevaluasi strategi akuntansi
4.        Mengevaluasi kualitas pengungkapan
5.        Mengidentifikasi potensi tanda bahaya (misalnya, penghapusan aset besar yang tidak wajar, transaksi yang menaikkan keuntungan tanpa penjelasan, atau peningkatan celah antara penghasilan perusahaan dan arus kas dari operasi)
6.        Menyesuaikan penyimpangan-penyimpangan akuntansi

Keragaman antar negara dalam hal pengukuran kualitas akuntasi, pengungkapan, dan audit sangat dramatis. Karekteristik suatu bangsa yang menyebabkan keragaman ini meliputi praktik-praktik yang diminta dan diterima secara umum, pengawasan dan pelaksanaan, dan tingkat kebijaksanaan direksi dalam laporan keuangan.
Kualitas pengungkapan dan tingkat kepastian audit juga harus benar-benar dicermati ketika melakukan analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan Jerman. Catatan kaki pengungkapan kebijakan akuntansi cukup dibatasi dalam beberapa laporan tahunan Jerman.
Iklim audit di Jerman sangat berbeda dari negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat. Aturan-aturan independen auditor di Jerman kurang luas dan lebih berbelit-belit daripada di Inggris dan di Amerika Serikat, dan para manajer di Jerman mungkin menganggapnya kurang tepat bagi para auditor untuk mempertanyakan pernyataan lisan mereka. Para auditor Jerman juga lebih ragu-ragu dalam menerima tanggung jawab untuk mendeteksi penyimpangan dari rekan-rekan mereka di Inggris atau AS.
Auditor eksternal memainkan sebuah peran utama dalam memastikan bahwa standar-standar akuntansi benar-benar diikuti. Sistem hukum memberikan mekanisme pelaksanaan untuk memastikan bahwa auditor tetap mandiri dalam praktiknya.

Saran bagi Analis
Ketika melakukan analisis terhadap perusahaan-perusahaan dalam negara-negara pasar berkembang, analis harus sering berdiskusi dengan direksi untuk mengevaluasi insentif dan kebijakan akuntansi laporan keuangan mereka. Banyak perusahaan di negara-negara pasar berkembang berhubungan erat, dan para manajer mungkin tidak memiliki doronagan yang kuat untuk pengungkapan yang penuh dan kredibel.
Akhirnya, teknologi komunikasi yang baru (termasuk World Wide Web) memiliki pengaruh yang besar terhadap semua tahapan penelitian keuangan.

ANALISIS KEUANGAN INTERNASIONAL
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja saat ini dan masa lalu sebuah perusahaan, dan untuk menilai apakah kinerjanya bisa dipertahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas adalah alat bantu yang penting dalam analisis keuangan. Analisis rasio menggunakan perbandingan rasio antara perusahaan dan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan rasio sebuah perusahaan selama beberapa tahun atau periode keuangan lainnya, dan/atau perbandingan rasio terhadap tolok ukur yang absolut.
Analisis arus kas berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus masuk dan arus keluar kas suatu perusahaan, dibedakan menurut kegiatan operasional, penanaman modal, dan pembiayaan.

Analisis Rasio
Ada dua masalah yang harus dihadapi dalam menganalisis rasio dalam sebuah tatanan internasional:
1.        Apakah perbedaan prinsip-prinsip akuntansi antar-negara menyebabkan keragaman yang signifikan dalam banyaknya laporan keuangan perusahaan-perusahaan dari negara yang berbeda?
2.        Bagaimana perbedaan budaya lokal dan ekonomi serta kondisi persaingan  memengaruhi penafsiran ukuran akuntansi dan rasio keuangan, bahkan jika pengukuran akuntansi dari negara-negara yang berbeda diulangi untuk mencapai “komparabilitas akuntansi”?

Bukti ekstensif mengungkapkan perbedaan-perbedaan antar negara yang besar dalam profitabilitas, leverage-komposisi kewajiban, dan rasio laporan keuangan lainnya dan jumlah yang merupakan hasil dari faktor-faktor akuntansi dan non-akuntansi
Suatu penelitian sebelumnya mengenai rekonsiliasi laporan keuangan oleh pendaftar asing yang dipersiapkan oleh SEC Amerika Serikat sangat informatif. Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten adalah: (1) Depresiasi dan amortisasi, (2) Biaya yang ditangguhkan atau diperbesar, (3) Pajak-pajak yang ditangguhkan, (4) Pensiun, dan (5) Translasi mata uang asing.
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa lebih dari 2/3 pendaftar yang mengungkapkan perbedaan material dalam penghasilan bersih di bawah GAAP AS lebih rendah daripada penghasilan di bawah GAAP non-AS. Hampir setengah dari mereka melaporkan perbedaan penghasilan yang lebih besar dari 25%.
Oleh karena itu, bukti dari pengungkapan rekonsiliasi oleh pendaftaran SEC menunjukkan bahwa perbedaan GAAP bisa menyebabkan keragaman yang signifikan dalam jumlah laporan keuangan. Analis mungkin harus memilih untuk menjadikan laporan keuangan sebanding dengan membuat penyesuaian prinsip akuntansi dengan laporan keuangan yang sedang dianalisis.

Analisis Arus Kas
Analisis arus kas memberikan pemahaman mengenai arus kas dan manajemen sebuah perusahaan. Laporan arus kas yang sangat rinci diperlukan dalam GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS dan standar-standar akuntansi di negara-negara yang jumlahnya terus bertambah. Pengukuran yang berhubungan dengan arus kas sangat berguna dalam analisis internasional karena tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi dibandingkan dengan pengukuran berdasarkan penghasilan.

Mekanisme Penanggulangan
Beberapa analis mengulangi pengukuran akuntansi asing pada tatanan prinsip yang diakui secara internasional, atau pada beberapa dasar umum lainnya. Beberapa analis lain mengembangkan sebuah pemahaman yang terinci mengenai praktik akuntansi dalam sebuah tatanan negara tertentu dan membatasi analisis mereka pada perusahaan-perusahaan yang ada di negara-negara tersebut.
Brown, Soybel, dan Stickney menggambarkan penggunaan uraian algoritme untuk meningkatkan perbandingan kinerja keuangan lintas-negara. Mereka mengemukakan kembali kinerja operasional perusahaan-perusahaan Jepang dan AS pada sebuah dasar laporan yang sama.
Algoritme uraian yang cukup sederhana bisa sangat efektif. Salah satu pendekatan adalah dengan berfokus pada beberapa perbedaan laporan keuangan yang paling penting, dimana tersedia informasi yang cukup untuk membuat penyesuaian yang dapat tepat.

ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL
Analisis prospektif menggunakan dua langkah: perhitungan perkiraan dan valuasi. Dalam perhitungan perkiraan, para analis membuat perkiraan mengenai prospek sebuah perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi bisnis, akuntansi, dan analisis keuangannya.
Dalam valuasi, analis mengubah perkiraan kuantitatif menjadi perkiraan nilai sebuah perusahaan. Valuasi digunakan secara lengkap atau jelas dalam banyak keputusan bisnis. Banyak pendekatan valuasi yang digunakan, mulai dari analisis arus kas sekarang hingga teknik-teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan pada kelipatan berbasis harga.
Para ahli dalam bidang valuasi internasional memberikan peringatan kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional: “Setiap peraturan yang telah Anda pelajari di negara asal Anda tidak akan berguna di luar negeri”. Fluktuasi nilai tukar, perbedaan akuntansi, praktik dan kebiasaan bisnis yang berbeda, perbedaan pasar modal, dan banyak faktor lainnya yang akan berpengaruh besar terhadap dalam perkiraan dan valuasi internasional.

MASALAH-MASALAH LAIN
Keempat tahapan analisis bisnis (strategi bisnis, akuntansi, keuangan dan analisis prospektif) bisa saja dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut: (1) Akses informasi, (2) Ketepatan waktu dari informasi tersebut, (3). Batasan bahasa dan penggunaan istilah, (4) Masalah-masalah mata uang asing, dan (5) Perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan

Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia sudah bisa didapatkan secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber-sumber informasi yang tak terhingga bisa dilihat di World Wide Web. Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia saat ini sudah memiliki situs Web, dan laporan tahunan mereka bisa didapatkan secara cuma-cuma dari beragam sumber Internet dan sumber-sumber lainnya. Banyak perusahaan yang juga menanggapi permohonan tertulis dan melalui telepon untuk laporan tahunan dan dokumen keuangan lainnya.
Banyak basis data komersial yang memberikan akses untuk data keuangan dan pasar bursa sekitar 10.000-an perusahaan di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan yang menggunakan basis data komersial biasanya adalah perusahaan-perusahaan besar yang tertarik pada pengguna laporan keuangann dan penanaman modal. Sumber-sumber informasi lainnya meliputi (1) pengumuman pemerintah, (2) organisasi penelitian ekonomi, (3) organisasi internasional seperti PBB, (4) organisasi akuntansi, audit, dan pasar sekuritas.

Ketepatan Waktu dari Sebuah Informasi
Ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan, laporan tahunan, pengarsipan aturan, dan semua yang berkaitan dengan akuntansi berbeda di setiap negara. Kelaambatan laporan keuangan juga dapat diperkirakan dengan membandingkan akhir tahun pembukuan sebuah perusahaan dengan tanggal laporan auditnya. Tanggal laporan audit seringkali dianggap sebagai sebuah indikasi tentang kapan informasi keuangan sebuah perusahaan tersedia untuk publik. Untuk negara-negara seperti Brasil, Kanada, Cile, Kolombia, Meksiko, Filipina, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan AS, keterlambatan laporan ini dirata-ratakan anatar 30-60 hari. Rata-rata keterlambatan di, Argentina, Australia, Denmark, Finlandia, Irlandia, Israel, Jepang, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Portugal, Singapura, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Inggris, dan Zimbabwe adalah 61-90 hari. Di Austria, Belgia, Perancis, Jerman, Yunani, Hongkong, India, Malaysia, Nigeria, dan Sri Lanka, keterlambatan informasi adalah sekitar 91-120 hari. Untuk Pakistan, keterlambatannya melebihi 120 hari.
Frost selanjutnya menuliskan keragaman internasional dalam penerbitan laporan penghasilan. Dia menjelaskan keterlambatan sebagai rata-rata jumlah hari antara akhir tahun pembukuan sebuah perusahaan dan tanggal penerbitannya. Variabilitas dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menempatkan beban tambahan pada pembaca laporan keuangan asing. Beban ini sangat berat bagi perusahaan-perusahaan yang keadaan operasionalnya sering berubah. Valuasi yang berarti membutuhkan pembaruan yang konstan dari jumlah yang dilaporkan dengan menggunakan cara-cara konvensional dan di luar kebiasaan.

Hambatan Bahasa dan Terminologi
Perbedaan bahasa antarnegara dapat menimbulkan hambatan informasi bagi para pengguna laporan kuangan. Kebanyakan perusahaan yang berdomisili di negara- negara yang tidak menggunakan bahasa inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun demikian, semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada di perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa inggris.
Secara substansial, banyak isu substansial yang dihadapi para pengguna laporan keuangan internasional. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selama beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.

Pertimbangan Mata Uang Asing
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menyatakan akun-akun keuangan mereka dalam mata uang dimana perusahaan mereka berjalan. Bagi para pembaca di AS yang terbiasa dengan mata uang dolar, analisis akun yang dinyatakan dalam euro mungkin akan membuat mereka kurang nyaman. Sebuah inklinasi yang normal adalah dengan mentranslasikan neraca mata uang asing ke mata uang domestik. Penggunaan nilai yang semaunya untuk mentranslasikan akun mata uang asing dapat mengubah pola keuangan menjadi dasar dalam mata uang lokal.
Walaupun kami lebih memilih untuk menganalisis laporan asing dalam mata uang lokal, kami lebih menyukai penggunaan nilai tukar tahun terakhir sebagai alat bantu bagi para pembaca yang lebih memilih statistik mata uang domestik.
Walaupun laporan yang ditranslasikan memberikan pembaca kenyamanan dalam memandang akun mata uang asing dengan sebuah mata uang yang tidak asing, laporan-laporan tersebut bisa saja memberikan gambaran yang menyimpang. Secara spesifik, perubahan perubahan nilai tukar dan prosedur akuntansi sering kali menghasilkan ekuivalen mata uang domestik yang bertentangan dengan semua yang mendasarinya.

Perbedaan Format Laporan
Format neraca dan laporan penghasilan berbeda di setiap negara. Perbedaan klasifikasi juga banyak di dunia. Buku pedoman Transactional Accounting bisa digunakan untuk mendapatkan informasi terinci mengenai perbedaan klasifikasi lain yang berlaku di negara-negara individu. Perbedan format laporan keuangan, walaupun, tidak terlalu penting karena struktur yang mendasari laporan keuangan cukup sama di seluruh dunia. Maka, sebagian besar perbedaan format laporan biasanya bida diatasi dengan sedikit upaya

Batasan Bahasa dan Istilah
ANALISIS DAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Dalam bagian sebelumnya mengenai analisis akuntansi, kami menuliskan pentingnya penilaian kualitas informasi yang ada dalam catatan-catatan perusahann yang diterbitkan. Pembaca yang bijak harus menilai kecukupan pengukuran akuntansi yang dipergunakan dan menghilangkan penyimpangan yang disebabkan oleh penggunaan metode-metode akuntansi yang dirasa tidak tepat.

Fungsi Pembuktian
Para auditor independen melakukan fungsi pembuktian dalam laporan keuangan. Sebagai ahli kompeten dari luar mereka meninjau informasi keuangan yang diberikan oleh direksi suatu perusahaan dan kemudian membuktikan reliabilitas, kewajaran, dan aspek-aspek kualitas lainnya. Proses ini menentukan dan mempertahankan integritas informasi keuangan tersebut.
Selain keputusan dan pengaruh minat masyarakat, audit independen membawa efisiensi ke dalam proses laporan keuangan. Jika pengguna informasi keuangan mendapatkan informasinya sendiri dan menguji informasi ini nomor per nomor dan pengguna demi pengguna, akan menghasilkan sebuah proses yang memakan biaya yang sangat tinggi. Dalam hal ini, pembagian tanggung jawab akan sangat berguna.

Laporan Audit
Pembuktian auditor biasanya disampaikan kepada para pembaca laporan keuangan melalui laporan audit. Laporan ini mengikuti atau dalam beberapa kasus mendahului laporan keuangan utama suatu perusahaan yang ada dalam laporan tahunannya.

Inggris
Laporan auditor mengungkapkan tanggung jawab direktur perusahaan dan cakupan audit, dasar pendapat dan pernyataan pendapat. Neraca, laporan penghasilan dan catatan-catatan terkait harus dilindungi undang-undangm standar audit memperluas cakupan ini hingga laporan arus kas. Pendapat auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan memberikan pandangan yang jujur dan wajar serta bahwa laporan tersebut sesuai dengan persyaratan hukum.

Amerika Serikat
Sebuah laporan standar 3 paragraf menunjukkan perusahaan dan laporan keuangan utama yang diaudit (jangkauan) dan menyatakan tanggung jawab direksi dan auditor. Auditor harus menunjukkan apakah audit tersebut sesuai atau tidak dengan standar audit yang diterima secara umum. Auditor harus menyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan tersebut dipresentasikan secara jujur dan sesuai dengan GAAP dan apakah GAAP tersebut telah diamati sehubungan dengan laporan-laporan pada tahun-tahun sebelumnya. Jika pendapatnya tidak bisa dinyatakan maka hal tersebut harus dikemukakan.

Swedia
Swedish Companies Act mengharuskan laporan auditor mengenai:
1.        Persiapan laporan tahunan sesuai dengan undang-undang
2.        Penggunaan neraca dan laporan penghasilan
3.        Proposal yang diajukan mencakup laporan administrasi untuk penyusunan laba atau defisit yang tidak dialokasikan
4.        Penghentian kewajiban dari anggota dewan direktur dan direktur utama.

Jerman
German Commercial Code menetapkan bahwa laporan auditor berisi penjelasan mengenai proses dan hasil audit, termasuk laporan direksi, perkiraan perkembangan mendatang, laporan kesesuaian dengan regulasi dan sebuah laporan yang menjelaskan sistem manajemen risiko perusahaan. Auditor harus memberikan ringkasan dari isi, jenis, dan banyaknya audit di Bestaetingungsvmerkm sebuah penilaian hasil audit, dan pernyataan apakah laporan keuangan dan laporan direksi memberikan pandangan yang jujur dan wajar atau tidak.

Audit dan Kredibilitas
Kredibilitas laporan keuangan memiliki beberapa landasan. Landasan-landasan tersebut meliputi, tapi tidak terbatas pada sumber standar audit pelaksanaannya dan profesionalisme individu atau kelompok yang melakukan audit.

Mekanisme Penganggulangan
Dengan tidak adanya harmonisasi standar-standar audit, para analis keuangan harus bisa memahami syarat-syarat audit yang ada di negara dengan entitas bisnis di mana laporan keuangannya sedang benar-benar diteliti. Jika hal ini gagal, keuangannya telah diaudit oleh firma audit yang baik dan terkenal karena keahlian profesional dan integritasnya merupakan salah satu pilihan penanggulangan. Jika risikonya tinggi, misalnya untuk penanam modal institusional, memberikan pendapat kedua dalam audit oleh sebuah firma audit berkelas internasional merupakan salah satu pilihan lainnya.

Audit Internal
Audit eksternal yang aman dari sebuah laporan keuangan suatu entitas adalah sebuah syarat yang diharuskan untuk mejamin kredibilitas komunikasi manajemen dengan pihak-pihak luar. Namun, itu saja tidak cukup. Efektivitas sistem kontrol internal suatu perusahaan sama pentingnya karena sistem tersebut memberikan lebih banyak sistem “periksa dan perhitungan” yang tepat waktu daripada yang diberikan oleh auditor dari luar perusahaan. Aktivitas jasa yang membentuk dan mengawasi sistem kontrol internal suatu perusahaan adalah fungsi audit internal.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap pentingnya audit internal adalah pertumbuhan dalam kebutuhan kontrol perusahaan yang belum pernah ada sebelumnya. Masalah-masalah keamanan yang melekat dalam sistem informasi terkomputerisasi yang ada saat ini membuat audit internal yang efektif sebagai sebuah aktivitas yang “wajib”.

Organisasi Internasional
Mengembangkan Peran Audit Internal
Perkembangan awal audit ineternal pertama kali ada di Eropa dimana banyak negara membuat regulasi yang secara khusus merujuk pada fungsi-fungsi audit internal dan persyaratannya. Para auditor awalnya menggunakan mentalitas “polisi lalu lintas” dalam pekerjaan mereka. Selanjutnya, auditor internal selalu mencoba untuk menangkap basah manajer yang melakukan kesalahan.
Firma akuntansi publik internasional yang besar dari PricewaterhouseCoopers memberikan 10 perintah bagi para auditor internal untuk meningkatkan nilai mereka pada perusahaan-perusahaan yang berjalan dalam pasca Enron. Perintah-perintah tersebut adalah:
1.        Meningkatkan dialog dengan direksi atas dan direktur untuk menentukan sasaran audit internal dengan nilai yang bertambah dengan jelas (misalnya, maslaah-masalah strategis, manajemen risiko dan perlindungan aset perusahaan),
2.        Meluruskan untuk memenuhi harapan para pemegang saham utama (pemegang saham, direksi eksekutif, auditor eksternal dan pengatur pasar),
3.        Berpikir dan bertindak secara strategis.
4.        Memperluas cakupan audti untuk mencakup “tone set at the top,” perlakuan direksi eksekutif dalam melindungi perusahaan,
5.        Menilai dan memperkuat keahlian untuk mengaudit bisnis yang kompleks,
6.        Mengangkat teknologi dalam area-area berisiko tinggi,
7.        Berfokus pada kemampuan manajemen risiko perusahaan,
8.        Membuat proses audit menjadi dinamis,
9.        Memperkuat proses jaminan kualitas,
10.    Mengukur kinerja yang meningkat terhadap harapan para pemegang saham.

Alih-alih manajemen akan menghargai dan merangkul auditor yang (1) memenuhi tanggung jawab mereka terhadap constuent utama mereka, misalnya pembaca laporan keuangan perusahaan dan (2) cukup berbakat untuk memberikan nasihat yang membantu perusahaan untuk mempertahankan daya saing internasionalnya.
 



BAB 10
Perencanaan dan Pengendalian Manajerial

PEMODELAN BISNIS
Penelitian terkini menemukan bahwa manajemen akuntan sekarang menghabiskan lebih banyak waktu pada persoalan perencanaan strategis daripada sebelumnya. Faktanya memperlihatkan bahwa para manajer keuangan, data internal akuntansi kebanyakan konsumen, menjadi penasihat yang sangat strategis bagi pimpinan eksekutif. Pemodelan bisnis adalah penggambaran besar, dan terdiri atas perumusan pelaksanaan dan penilaian sebuah rencana bisnis jangka panjang. Hal ini meliputi empat dimensi kritis:
1.        Mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang berhubungan dengan kemajuan perusahaan kedepannya.
2.        Merumuskan teknik yang tepat untuk memperkirakan penilaian dan pengembangan kemampuan perusahaan untuk memakai atau memanfaatkan semua perkembangan ini.
3.        Mengembangkan sistem informasi untuk mendukung pilihan-pilihan strategis.
4.        Menerjemahkan pilihan yang ada ke dalam serangkaian tindakan yang jelas.

MATERI PERENCANAAN
Bahan keputusan yang saat ini digunakan dalam sistem strategis perencanaan, semua bergantung pada kesetaraan informasi menyangkut lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Akuntan bisa membantu pembuat rencana memperoleh data yang berguna dalam ketegasan strategis perencanaan. Banyak dari informasi yang diperoleh dari sumber lain daripada catatan laporan akuntansi.

PENGANGGARAN MODAL
Keputusan untuk berinvestasi di luar negeri adalah sebuah elemen kritis dalam strategi global bagi perusahaan multinasional. Penanaman modal luar negeri secara langsung biasanya melibatkan jumlah modal yang besar dan prospek yang belum pasti. Risiko investasi ditambahkan dengan sebuah perubahan yang tidak biasa, kompleks, secara konstan dalam lingkungan internasional. Perencanaan secara resmi adalah sangat mendesak dan secara normal terjadi dalam kerangka kerja penganggaran modal yang membandingkan biaya dan keuntungan dari penanaman modal yang diajukan.
Prosedur ada untuk menentukan struktur modal optimum perusahaan, mengukur biaya modalnya dan menilai investasi alternatif dalam keadaan yang belum pasti. Peraturan keputusan untuk pilihan investasi biasanya ada untuk pengurangan risiko investasi aliran dana tunai pada sebuah nilai suku bunga yang tepat: beban rata-rata biaya modal perusahaan. Secara normal, perusahaan meningkatkan kemakmuran pemiliknya dengan membuat nilai bersih investasi positif. Ketika menanggapi pilihan eksklusif satu sama lain, sebuah perusahaan secara masuk akal akan memilih opsi yang menjanjikan nilai bersih maksimum. Dalam kancah internasional, perencanaan investasi tidaklah langsung. Hukum perpajakan yang berbeda, sistem akuntansi, nilai inflasi, risiko pengambilalihan, nilai mata uang, segmentasi pasar, pembatasan transfer bagi untuk pendapatan luar negeri, bahasa, intelektual dan perbedaan antarbudaya memperkenalkan kompleksitas elemen yang jarang ditemui di dalam negeri. Kesulitan dalam mengukur data seperti itu membuat masalah yang lebih buruk.
Penyesuaian model perencanaan multinasional dari tradisional telah dibentuk ke dalam tiga area pengukuran: (1) menentukan akibat relevan dari sebuah investasi multinasional, (2) mengukur arus kas yang diperoleh, dan (3) menghitung biaya modal multinasional. Semua penyesuaian ini memberikan data yang mendukung pilihan-pilihan strategis, langkah 3 dalam proses pemodelan perusahaan.

PERSPEKTIF IMBALAN KEUANGAN
Seorang manajer harus menentukan imbalan yang relevan untuk menilai sebuah peluang investasi luar negeri. Namun, imbalan yang relevan adalah sebuah masalah perspektif. Baik perspektif luar negeri maupun perspektif perusahaan induk. Hasil dari kedua perspektif tersebut bisa berbeda secara signifikan yang berhubungan dengan: (1) Pembatasan Pemerintah dalam repatriasi pendapatan dan modal, (2) Biaya izin, royalti dan pembayaran lainnya yang memberikan pendapatan bagi induk bukan biaya tambahan, (3) Nilai inflasi nasional yang berbeda, (4) Perubahan nilai mata uang luar negeri, (5) Perpajakan yang berbeda.
Seseorang mungkin berpendapat bahwa risiko dan akibat dari investasi luar negeri yang harus dinilai dari sudut pandang pemegang saham perusahaan induk domestik. Akan tetapi, bisa juga dikatakan bahwa metode seperti ini sudah tidak tepat lagi. Pertama, investor dalam perusahaan induk berasal dari komunitas seluruh dunia. Objektif investasi harus mencerminkan ketertarikan dari semua pemegang saham, tidak hanya untuk kawasan domestik. Kedua, pengamatan juga mengatakan bahwa banyak perusahaan multinasional berpandangan tentang investasi jangka panjang. Dana yang dihasilkan di luar negeri cenderung diinvestasikan kembali di luar negeri daripada dikembalikan ke perusahaan induk. Dalam situasi ini, mungkin akan lebih baik untuk mengevaluasi hasil dari pandangan negara asal.
Sebuah solusi yang menarik adalah untuk mengakui bahwa manajer keuangan harus mencapai berbagai target, merespons investor dan organisasi non-investor dan lingkungannya. Pemerintah negara setempat adalah seperti kelompok organisasi investasi luar negeri. Perspektif dari perusahaan induk berasumsi bahwa investasi luar negeri bisa dari negara setempat. Mengevaluasi sebuah peluang penanaman modal dari sebuah perspektif lokal juga memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan induk. Jika investasi luar negeri tidak menjanjikan risiko imbalan yang lebih tinggi daripada hasil pesaing lokal, pemegang saham perusahaan induk lebih baik tidak berinvestasi secara langsung dalam perusahaan lokal.

PENGUKURAN HASIL TERDUGA
Metode untuk memperkirakan arus kas yang diproyeksikan berhubungan dengan fasilitas dari Rusia sama dengan semua yang mereka gunakan untuk perusahaan domestik. Penerimaan terduga adalah berdasarkan proyeksi penjulan dan pengalaman terantisipasi. Biaya usaha dan pajak lokal serupa dengan ramalan. Kompleksitas tambahan harus diperhitungkan. Mereka meliputi:
1.        Arus kas proyek versus arus kas perusahaan induk
2.        Arus kas perusahaan induk mengikat keuangan
3.        Tunjangan keuangan
4.        Risiko politis

Proses ini juga harus memperhitungkan imbas dari perubahan harga dan pelemahan nilai mata uang pada penghasilan mata uang luar negeri yang diharapkan. Jika arus kas mata uang lokal pasti , hal ini akan sangat sederhana untuk mengukur pengaruh perubahan nilai. Disini, penurunan nilai dalam Russian Ruble yang berhubungan dengan dolar Amerika Serikat yang mengurangi ekuivalen pendapatan bunga. Perubahan nilai tukar mempengaruhi arus kas bersih . Maka, perhitungan pengaruh pengukuran nilai tukar menjadi sangat penting untuk setiap kegiatan (contoh, penjualan domestik versus ekspor, biaya domestik versus impor, dan pengaruh lainnya pada arus kas yang diproyeksikan).

BIAYA MODAL MULTINASIONAL
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan model pemotongan arus kas ini, maka sebuah pemotogan harga yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal biasanya menggunakan biaya modal menghasilkan paling tidak mengembalikan biaya modal perusahaan. Batasan nilai ini berhubungan dengan proporsi utang dan ekuitas struktur keuangan perusahaan seperti halnya berikut ini:
ka = ke (E/S) + ki (1-t) (D/S)
dimana:
ka = beban rata-rata (setelah pajak) biaya modal
ke = biaya ekuitas
ki = biaya utang sebelum pajak
E = nilai ekuitas perusahaan
D = nilai utang perusahaan
S = nilai struktur modal perusahaan (E+D)
T = nilai pajak marginal

Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitasnya mungkin bisa dihitung dengan beberapa cara. Satu cara yang paling populer adalah menggabungkan hasil deviden yang diharapkan dengan nilai pertumbuhan deviden yang diharapkan.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Pengaturan sistem informasi dari sebuah perusahaan dunia sangat penting dalam mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan yang dijelaskan di atas. Tugas ini sangat sulit, sebagai sebuah kerangka kerja multinasional yang lebih kompleks daripada sebuah kerangka kerja suatu negara.

Permasalahan Sistem
Jarak adalah sebuah kesulitan yang sangat jelas. Terkait dengan masalah geografis, komunikasi informasi formal secara umum mengganti hubungan personal antara manajer lokal dan markas manajemen. Perkambangan teknologi informasi harus mengurangi kerumitan ini, tapi tidak menghapuskannya secara penuh.
Rendahnya penyebaran dengan pemusatan yang tinggi telah digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, IS domestik harus mendominasi. Keseragaman standar data dan aplikasi mendominasi sistem IT dunia.
Penyebaran yang tinggi dengan pemusatan yang rendah adalah strategi yang digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi yang berbeda secar geografis. Cabang lokal diawasi secara signifikan melalui departemen strategi IT mereka dan sistem yang berhubungan.
Mungkin tantangan yang paling besar adalah dalam menghadapi sistem spesialis adalah merancang sistem informasi perusahaan yang mengijinkan manajer keuangan meresponnya secara tepat terhadap fenomena kompetisi global. Perubahan kondisi memberikan deregulasi pasar dan pengurangan masalah tarif, perusahaan dapat mengakses pasar luar negeri baik langsung atau tidak langsung melalui usaha bersama, aliansi strategis dan penyusunan kooperatif lainnya. Akses terbuka ini menjadikan intensitas kompetitif dimana perusahaan menggunakan strategi dengan (1) melindungi penguasaan pasar setempat, (2) menembus pasar pesaing setempat untuk menyangkal penguasaan pasar dan pendapatan mereka, (3) menghasilkan penguasaan pasar yang signifikan di pasar kunci negara ketiga.

Permasalahan Informasi
Akuntan manajemen mempersiapkan berbagai macam informasi untuk manajemen perusahaa, berkisar dari pengumpulan data untuk laporan likuiditas dengan perkiraan operasional dari berbagai tipe untuk membiayai pengeluaran. Bagi setiap rangkaian data yang disebarkan, manajemen perusahaan harus menentukan waktu yang relevan dengan laporan, tingkat akurasi yang diminta, frekuensi laporan, dan biaya, dan juga keuntungan dari perisapan dan pengiriman yang tepat waktu.
Manajer yang berbeda lingkungan memiliki cara menganalisis dan memecahkan masalah yang berbeda, landasan keputusan yang berbeda, dan bersaing dalam usaha yang berbeda. Kebutuhan informasi langsung adalah sebuah konsekunesi langsung. Oleh karena itu, kita memiliki permasalahan mendasar bagi perusahaan multinsional. Manajer lokal mungkin membutuhkan informasi keputusan yang berbeda daripada markas manajemen.
Masalah pokok informasi lainnya adalah pertanyaan penerjemahan. Dalam menjalankan evaluasi, para manajer di AS umumnya lebih menggunakan laporan dalam dolar AS. Oleh karena itu, laporan dari usaha multinasional AS biasanya diterjemahkan ke dalam ekuivalen dolar mereka supaya markas manajemen AS dapat mengevaluasi investasi dolarnya.

MANAJEMEN INFORMASI DAN HIPERINFLASI
Dalam lingkungan dengan inflasi tinggi, laporan keuangan disiapkan dalam penyesuaiannyya dengan FAS No. 52 yang cenderung membalikkan kenyataan dengan :
1.        Menekan atau mengecilkan pendapatan dan pembiayaan
2.        Penerjemahan laporan untung dan rugi yang sulit untuk diinterpretasikan
3.        Membelokkan performa perbandingan dari waktu ke waktu.

MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN
Sebuah pertanyaan tentang strategi dan system informasi yang telah diputuskan, pergantian perhatian pada area yang sama pentingnya dalam pengendalian keuangan dan evaluasi kerja. Pertimbangan ini sangat penting karena mereka membuat para manajer untuk
1.             Melaksanakan strategi keuangan global MNE
2.             Mengevaluasi tingkatan di mana strategi yang dipilih berperan dalam meraih target perusahaan
3.             Memotivasi manajemen dan pegawai untuk meraih target finansial perusahaan seefektif dan seefisien mugkin.

Sistem kendali keuangan hasilnya, adalah system komunikasi dan pengukuran kuantitatif yang memfasilitasi pengendalian dengan cara (1) mengomunikasikan target keuangan yang tepat dalam organisasi, (2) menjelaskan kriteria dan standar untuk mengevaluasi kinerja, (3) mengevaluasi kinerja, dan (4) memberitahukan deviasi antara kinerja aktual dan terencana bagi yang bertanggungjawab.

Sistem Pengendalian Multinasional Melawan Domestik
Penelitian menunjukkan bahwa sistem yang digunakan oleh kebanyakan perusahaan multinasional untuk mengendalikan usaha luar negeri mereka adalah identik dengan semua system yang digunakan perusahaan domestik. Sistem pokok yang digunakan di luar negeri mencakup pengendalian finansial dan permodalan serta kecenderungan untuk menggunakan standar serupa yang dikembangkan untuk mengevaluasi usaha domestik. David Hawkins menawarkan empat alasan dasar untuk hal ini :
1.            Pertimbangan pengendalian keuangan pada tahapan awal pembentukan sebuah usaha luar negeri jarang kritis.
2.            Biasanya memang lebih murah untuk memindahkan sistem domestik dari pada menciptakan seluruh sistem dari awal untuk usaha luar negeri.
3.            Untuk menyederhanakan persiapan dan penggabungan laporan keuangan gabungan , pengendalaian perusahaan tetap memaksa bahwa semua cabang usaha menggunakan format dan jadwal yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data usaha dan finansial.
4.            Dewan eksekutif pembentukan sistem domestik dalam usaha luar negeri dan atasan perusahaan mereka lebih nyaman jika mereka dapat meneruskan untuk menggunakan seperti halnya sistem pengendalian domestik, karena mereka telah meraih titik tertinggi dalam manajemen dengan menguasai sistem domestik.

Budaya dan lingkungan bisnis berinteraksi untuk menciptakan nilai-nilai unik manajerial di sebuah negara. Kesulitan berbahasa, perbedaan kebudayaan dalam menghadapi risiko otoritas, perbedaan tingkat pencapaian, dan atribut budaya lainnya sering terjadi dalam situasi yang tidak bisa dipahami, termasuk (1) salah memahami ketentuan, (2) kitisisme toleransi rendah, 3 tidak ada keinginan untuk membahas masakah bisnis secara terbuka atau mencari bantuan, 4 tidak percaya diri antara manajer asing, 5 tidak mau mengirimkan utusan, dan 6 keenganan mengambil tanggun jawab.

Penganggaran Operasional
Ketika target strategis dan anggaran modal telah ditetapkan, manajemen selanjutnya fokus pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup penciptaan anggaran operasional atau perencanaan keuntungan di mana diperlukan dalam sebuah organisasi. Perencanaan keuntungan adalah dasar untuk memperkirakan kas manajemen, keputusan usaha, dan pola ganti rugi manajemen. Laporan pemasukan modal dari cabang usaha luar negeri pada awalnya dipindahkan ke dalam prinsip akuntansi perusahaan induk dan diterjemahkan dari mata uang lokal (Local Currency/LC)  ke dalam mata uang yang berlaku di perusahaan induk (Parent Currency/PC). Perbandingan keuntungan aktual dan profit modal dilakukan dalam mata uang perusahaan induk yang membutuhkan analisis varian secara tepat untuk memastikan bahwa penyimpangan dari anggaran bisa diketahui dengan benar demi kegiatan manajemen.
Kinerja keuangan dari usaha luar negeri bisa diukur dalam mata uang lokal, mata uang negara asal, atau keduanya. Kurs yang digunakan bisa berakibat signifikan dalam menilai performa unit usaha luar negeri dan para manajernya. Fluktuasi nilai mata uang bisa merubah untuk membalikkan keuntungan (diukur dengan kkurs lokal) menjadi kerugian (dikemukakan dalam mata uang negara asal).
Beberapa menggunakan perspektif kurs lokal karena transaksi luar negeri terjadi di lingkungan luar negeri dan dilakukan dengan kurs luar negeri. Penerjemah untung dan rugi dengan kurs luar negeri tidak dipertimbangkan ketika usaha dievaluasi dalam mata uang lokal. Semua yang menggunakan perspektif mata uang perusahaan induk berpendapat bahwa pemegang saham di negara asal pada akhirnya memperhatikan hasil dari raihan mata uang domestik, manajer luar negeri harus dinilai dengan standar yang sama.
Tiga nilai yang mungkin bisa diukur dalam pencatatan
  1. Nilai di tempat berpengaruh ketika anggaran dibentuk
  2. Nilai diharapkan masih berlaku pada anggaran periode akhir (nilai terproyeksikan)
  3. Nilai pada akhir periode jika anggaran diperbarui kapan pun nilai tukar berubah (nilai akhir)

Nilai sebanding bisa digunakan untuk mengawasi kinerja relatif anggaran. Jika kombinasi nilai tukar yang berbeda digunakan untuk menyusun anggaran dan menjalankan performa, hal ini menciptakan pembagian tanggung jawab untuk perubahan nilai tukar dan membuat tanggapan para manajer berbeda. Pertimbangan beberapa kemungkinan :
1.             Anggaran dan catatan kinerja pada nilai awal di tempat. Perubahan nilai tukar tidak berpengaruh pada kombinasi yang biasanya digunakan untuk menyusun catatan anggran dan kinerja.
2.             Nilai anggaran akhir dan catatan nilai akhir. Kombinasi ini menghasilkan hasil yang sama.
3.             Penganggaran pada nilai awal dan catatan pada nilai akhir. Manajer lokal bertanggung jawab penuh untuk perubahan nilai tukar..
4.             Catatan anggaran dan kinerja menggunakan nilai tukar terproyeksi. Sistem ini mencerminkan perpektif mata uang lokal.
5.             Anggaran pada nilai terproyeksi dan catatan pada nilai akhir. Manajer lokal tidak bertanggung jawab atas penggabungan nilai tukar. Manajer bertanggung jawab untuk (dan oleh karena itu mendorong merka untuk melindungi) perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan.

Analisis Perubahan Nilai Tukar
Gambaran sebuah landasan untuk menganalisis perbedaan anggaran ketika tanggung jawab atas perbedaan pertukaran dibagikan antara manajemen lokal, manajemen divisi usaha internasional (variasi nilai mata uang induk), dan bendahara perusahaan (perbedaan dari nilai anggaran). Divisi internasional bertanggung jawab untuk membentengi perubahan nilai tukar yang tidak diharapkan, sementara bendahara perusahaan bertanggung jawab untuk akurasi perkiraan nilai.

Tiga Cara Menganalisis Perbedaan Nilai Tukar
Tanggungjawab
Perhitungan
Jenis Usaha
Nilai Tukar
Perbedaan
Mata uang lokal usaha
LC Anggaran
x Anggaran
Mata Uang Lokal
    (Manajemen Luar Negeri)
-          LC Aktual
x Anggaran
= Perbedaan usaha
Mata uang perusahaan induk
LC Aktual
x Anggaran
Mata uang perusahaan induk
    (Manajemen Pusat)
-          LC Aktual
x Aktual
= Perbedaan pertukaran
Perbedaan valuta asing
LC Anggaran
x Anggaran
= Nilai tukar
  Dari anggaran (bendahara)
-          LC Anggaran
x Aktual
Selisih dari Anggaran

PENETAPAN BIAYA STRATEGIS
Dalam mengendalikan biaya pada tahapan produksi, banyak perusahaan di seluruh dunia menggunakan standar sistem pembiayaan yang pada dasarnya memperkirakan seberapa besar biaya produksi dari sebuah produk sebagai dasar harga penjualan yang masuk akal. Biaya produksi sebenarnya kemudian dibandingkan dengan biaya yang diperkirakan. Perbedaan hasil antara biaya standar dan sebenarnya diuji sebagai sebuah dasar untuk bahan penilaian dalam proses produksi atau pendapatan. Proses ini bisa disimpulkan sebagai sebuah model harga dasar.
Sementara digunakan sebagai target, biaya yang diizinkan juga tidak statis. Selama produksi, biaya yang diizinkan dikurangi setiap bulannya sengan sebuah nilai pengurangan biaya yang berdasarkan pada objektif profit jangka pendek. Pada tahun-tahun selanjutnya, biaya sebenarnya dari tahun sebelumnya adalah titik awal untuk pengurangan lebih jauh lagi, dengan demikian hal ini memastikan adanya pemotongan selama mobil masih dalam produksi. Pasar dengan sistem ini, dikenal sebagai pembiayaan kaizen, secara signifikan mengurangi kepercayaan terhadap sistem pembiayaan standar tradisional. Sistem pembiayan standar mencoba untuk memperkecil perbedaan antara biaya anggaran dan biaya sebenarnya. Pembiayaan Kaizen menekankan untuk melakukan apa yang penting untuk meraih tingkat performa yang diharapkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.

EVALUASI PERFORMA USAHA LUAR NEGERI
Penilaian performa adalah inti untuk sebuah sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi performa tepat guna mengizinkan dewan manajemen untuk (1) Memastikan perilaku manajerial konsisten dengan strategi prioritas, (2) Menilai profitabilitas dari usaha yang ada, (3) Wilayah yang tidak bekerja sesuai rencana, (4) Mengalokasikan sumber-sumber bagi perusahan secara produktif, dan (5) Mengevaluasi performa manajerial.

Penilaian perfoma usaha luar negeri harus berurusan dengan kerumitan tersebut seperti nilai tukar yang melambung, inflasi luar negeri, biaya transfer, budaya antar negara yang berbeda. Dan pengaruh lain dari lingkungan setempat. Jika semua faktor ini diabaikan, risikonya pada perusahaan induk akan mendapatkan pengukuran hasil usaha yang tidak tepat. Performa standar yang tidak tepat mungkin memotivasi manajer di luar negeri untuk mengambil tindakan yang tidak sejalan dengan target-target perusahaan. Akibat langsungnya adalah berkurangnya efesiensi perusahaan dan (kemungkinan) berkurangnya persaingan.

Konsistensi
Hasil survei menunjukkan bahwa hakikat penialian performa adalah untuk memastikan profitabilitas. Investasi luar negeri lainnya adalah untuk menekan biaya produksi. Alasan lain untuk memperluas ke luar negeri meliputi kebutuhan untuk (1) Supaya tidak kehilangan pasar luar negeri pada pesaing utama, (2) Menciptakan pasar untuk komponen-komponen dan produk yang bersangkutan, (3) Menganekaregaman risiko bisnis, (4) Mencari pangsa pasar baru, (5) Memenuhi regulasi pemerintah, dan (6) Memperbesar biaya tambahan di antara unit-unit yang paling menghasilkan.
Kebanyakan objektif ini adalah strategis daripada taktis. Menekankan pada profitabilitas jangka pendek dan efesiensi  yang bisa mengalihkan perhatian dari manufaktur kritis dan strategi perusahaan dan mengasingkan perusahaan pribadi.
Kegunaan dari pengkuran performa nonfinansial untuk melengkapi pengukuran performa finansial tradisional adalah konsisten dengan ide kontemporer dengan menggunakan catatan neraca (balance scorecard). Manajer cabang perusahaan harus berperan penuh dalam menetapkan semua objektif mereka.ketaatan pada target jangka panjang bisa dicapai dengan memastikan bahwa target-target peforma jangka pendek dan manajemen insentif tercapai dalam rencana strategis perusahaan.

Kinerja Unit Versus Manajer
Para manajer lokal secara jelas berpengaruh dalam melaporkan pendapatan melalui keputusan usaha mereka. Keputusan diambil di perusaan utama juga berpengaruh pada pendapatan luar negeri. Sebagai contoh, untuk melindungi nilai aset yang ada di negara yang mudah dievaluasi, bendahara perusahaan akan sering menginstruksikan unit asing untuk mengirimkan dana kepada cabang perusahaan yang berlokasi di negara dengan mata uang yang kuat.
Kebijakan dan tindakan perusahaan setempat juga secara langsung memengaruhi hasil laporan cabang perusahaan luar negeri. Rasio kapitalisasi minimum di beberapa negara sering memperbesar penanaman modal dasar yang berlawanan dengan pendapatan yang dibandingkan. Pengendalian bursa luar negeri yang membatasi ketersedian valuta luar negeri untuk membayar kebutuhan impor yang akan sering menekan performa cabang perusahaan. Pengendalian harga dan gaji juga bisa merusak laporan kinerja para manajer.

Kriteria Performa
Patokan tunggal tidak mungkin mencakup setiap faktor dari performa bunga bagi markas utama manajemen. Dua kriteria atau lebih kriteria performa keuangan yang digunakan oleh MNC untuk menilai usaha luar negeri mereka adalah hasil dari penanaman modal (ROI) dan performa yang dianggarkan. ROI menghubungkan pendapatan perusahaan dengan sebuah investai dasar yang jelas; performa yang dianggarkan membandingkan performa usaha dengan anggaran. Pengendalian anggaran berarti bahwa adanya perbedaan antara anggaran dan performa sebenarnya yang bisa diusut oleh manajer atau unit yang bertanggung jawab, satu penelitian klasik menunjukkan bahwa pengendalian anngaran lebih baik dari pada perbandingan ROI untuk menilai performa manajerial. Pengukuran ROI mungkin lebih tepat untuk mengukur performa unit, sementara perbandingan anggaran mungkin lebih berguna dalam menilai manajer.
Ukuran penting nonfinansial mencakup bursa saham, produk dan proses inovasi performa tepat waktu, kewajiban produk, merespons pelanggan, pengembangan diri (diukur dalam jumlah yang dipromosikan), moral pegawai, (dipastikan dengam survei opini di tempat), dan pengukuran produktivitas. Tidak ada yang signifikan adalah performa dalam tanggung jawab sosial dan hubungan pemerintah setempat. Faktor nonfinansial seperti itu adalah vital untuk memastikan keberlangsungan kesuksesan di luar negeri.
Meskipun kesulitan dalam pengukuran, praktik kriteria non-finansial juga dianggap penting. Survei sebelumnya menyarankan bahwa bursa saham adalah penting, diikuti oleh produktivitas, hubungan dengan pemerintah setempat, kualitas pengendalian, serta pengembangan dan keamanan pegawai. Persoalan tambahan lainnya adalah menyangkut pengenalan dan pengukuran komponen yang relevan pada indikator aanggaran dan ROI. Keanekaragaman dalam ROI dan perbandingan anngaran yang berhubungan tepat dengan unsur-unsur pendapatan dan dasar investasi.

Ketentuan Pengkuran dan Perubahan Harga dalam Penilaian
Perancang sistem penilaian untuk usaha luar negeri juga harus menghadapi ketentuan pengukuran akuntansi. Pelaporan kembali seperti itu secara langsung memengaruhi pengukuran untuk komponen beragam ROI dan statistik kinerja penganggaran dan evaluasi kinerja.
Sebuah sistem informasi internal, pengaruhnya sensitif dalam perubahan harga, memberikan landasan untuk strategi manajemen inflasi.untuk pembahasan yang lebih mendetail dari ketentuan tersebut, kami menggambarkan sebuah studi kasus yang menguji praktik penilaian performa ICI, perusahaan bahan kimia raksaksa di Inggris.

PRAKTIK PENILAIAN PERFORMA : ICI
Pada saat embargo minyak pada tahun 1970-an harga minyak, bahan mentah utama ICI , terjadi Karena suatu hal, 5 kali dalam setahun. Sebagai akibatnya, dewan manajemen relah diberitahukan bahwa nilai hasil 50 persen saja sangat tidak memadai. Enam akibat yang merugikan berdasarkan sebuah pengujian akibat inflasi berdasarkan data historis yang terungkap (1) Biaya harga jual barang dilaporkan setara dengan penjualan, (2) Modal yang digunakan dilaporkan dengan nilai saat itu, (3) Hasilnya dari (1) dan (2) , hasil dari modal mungkin ditekan, (4) Perbandingan performa per divisi dengan dasar asset sama dari masa yang berbeda dianggap palsu, (5) Perbandingan performa cabang perusahaan antarnegara menjadi tidak berarti, dan (6) Perbandingan performa selamanya tidak akan benar.
Untuk meniadakan semua penyimpangan ini, ICI menyatukan penyeragaman biaya yang ada (Current-Cost Adjustments––CCA) salam sistem pelaporan internalnya. ICI membagi ukuran performa mereka ke dalam dua kategori: jangka panjang (minimal satu tahun) dan jangka pendek. Penyederhanaan arus kas oleh produk dan ROI adalah ketentuan ukuran jangka panjang, dengan ukuran arus kas tersebut. ICI harus menentukan apakah sebuah produk akan memperoleh uang yang cukup untuk mangganti penggantian rencana, biaya saham perusahaan dan mengembalikan keuntungan yang cukup bagi pertumbuhan finansial. Dalam memodelkan operasinya, ICI menemukan bahwa nilai hasil CCA berbeda di setiap negara.
ICI digunakan seperti halnya pengukuran rasio ROI tentang keuntungan biaya usaha (sebelum bunga, perpajakan dan dividen) untuk biaya aset tetap plus modal usaha bersih. Asset dinilai pada biaya pengganti bersih dari depresiasi bisnis besar, pada aliran kotor produk yang lebih kecil untuk meniadakan penyimpangan selama asset masih berlaku (contoh pembagi akan berkurang seetiap saat selama depresiasi, dengan demikian  meningkatkan tingkat pengembalian.
Di Eropa Barat, keuntungan diukur sebelum bunga dan pajak karena semua pembelanjaan ini adalah tanggung jawab perusahaan utama, dan sangatlah sulit untuk menghubungkan sebuah pinjaman dengan proyek tertentu atau menentukan pembyaran pajak sebenarnya ketika sebuah produk telah dibuat di suatu negara dan dijulal di beberapa negara lainnya. Dimana performa telah dinilai dalam basis cabang perusahaan (contoh, Brasil dan Australia), keuntungan diukur setelah bunga dan pajak. Alasan ICI menggunakan ini adalah karena semua cabang perusahaan melakukan peminjaman atas nama mereka sendiri, dan keputusan investasi dipengaruhi oleh perpajakan lokal dan insentif pajak. Dengan menggunakan jumlah biaya ROI berlawanan dengan baiya historis pengembalian, ICI sangat menyekat ukuran pengembaliannya dari perpajakan lokal, insentif pajak dan inflasi.
Sementara ICI selalu menggunakan penyederhanaan ukuran performa arus kas dan ROI untuk menilai performa jangka panjang, ketentuan ukuran performa jangka panjang pendeknya adalah untuk membandingkan hasil sebenarnya dengan anggaran, dengan bunga khusus dalam rasio keuangan, seperti margin keuntungan kotor (contoh, keuntungan sebelum biaya perusahaan).

Pengaruh Valuta Asing
Pengaruh dari perubahan nilai tukar pada performa ekonomi mungkin sangat terasa daripada dalam pengukuran akuntansi itu sendiri. Untuk benar-benar menilai pengaruh inflasi dan valuta yang rentan, dan ukuran kemampuan mereka untuk bertindak, perusahaan harus menganalisis posisi pasar persaingan mereka dan pengaruh perubahan valuta dalam pembiayaan dan penghasilan mereka dan seluruh persaingan mereka.
Menurut ICI bahwa perubahan nilai tukar lebih berpengaruh daripada kepastian pengukuran akuntansi. Analisis selanjutnya menemukan bhwa sangatlah penting untuk menentukan akibat nyata dari fluktuasi mata uang pada performa, ada pada reaksi efektif, dan menetukan sejauh mana manajer lokal diberi tanggung jawab untuk melindungi keuntungan yang telah dianggarkan dalam poudsterling.

STANDAR PERFORMA
Sebuah perusahaan mungkin memiliki standar tertentu, seperti ROI minimum yang diperlukan, dimana ini diterapkan pada cadangan individual dan aliran produk; atau menyusun level ROI berbeda atau standar lainnya untuk cadangan lainnya atau aliran produk. Semua standar ini mungkin disatukan ke dalam anggaran dan kemudian bisa dibandingkan dengan hasilnya.performa juga bisa diukur setiap saat.performa masa lampau biasanya signifikan dalam mengembangkan anggaran di periode berikutnya. Pada akhirnya, perusahaan bisa membandingkan performa usaha luar negri mereka sendiri dengan pesaingnya atau membandingkan unit mereka satu dengan yang lainnya.
Membandingkan performa unit usaha luar negeri terhadap semua pesaing mereka mungkin sangat berguna. Sebagai contoh, ketika pesaingnya adalah perusahaan lokal, masalah ketersediaan dan kecukupan data mungkin sangat penting, khususnya jika pesaingnya adalah pihak swasta. Ketika data tersedia, perbandingan mungkin akan sulit. Kebijakan harga transfer dan prinsip akuntansi pesaing mustahil untuk bisa ditentukan. Perbandingan silang menyatukan semua permasalahan ini.
Membandingkan cabang perusahaan dengan unit lain dari perusahaan induk, baik di dalam maupun di luar negeri, harus dilakukan dengan penuh perhatian, karena pertanyaan mengenai komparabilitas muncul kembali perbedaan dalam objektif cabang perusahaan secara otomatis akan membiaskan perbandingan performa kecuali dihitung secara langsung. Jika objektif perusahaan sama, perbedaan dalam risiko negara harus diperhatikan, jika risiko yang lebih tinggi diganti dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi, maka sangat masuk akal untuk mengharapkan adanya keuntungan dari usaha di negara yang lebih berisiko. Saat ini, akan tetapi, tidak ada satupun yang menyetujui formula landasan bagaimana untuk menyatukan negara berisiko pada penilaian performa.
Penilaian performa berdasarkan pada sebuah perusahaan besar standar biasanya tidak memuaskan. Anggaran performa adalah standar perbandingan yang lebih berguna untuk bisnis multinasional. Anggaran realistis memungkinkan performa target untuk menyatukan penghitungan yang unik untuk unit tertentu. Perbandingan performa aktual dengan anggaran juga memungkinkan manajemen utama untuk membedakan hasil dimana manajer cabang bisa menanganinya dengan penuh tanggung jawab untuk semua yang ada dalam kendali mereka.
Berikut adalah tujuh peringatan yang mungkin bisa menjadi pedoman yang berguna dalam menilai hasil usaha luar negeri:
1.            Cabang perusahaan luar negri tidak bisa dinilai sebagai pusat keuntungan independen ketika mereka adalah komponen sistem multinasional.
2.            Kriteria laba modal perusahaan besar didukung oleh ukuran performa yang dikaitkan secara spesifik dengan objektif dan lingkungan dari setiap unit usaha luar negeri.
3.            Target jelas yang memperhitungkan lingkungan masing-masing internal dan eksternal cabang perusahaan harus disatukan dengan anggaran performa.
4.            Performa cabang perusahaan harus dinilai dalam hal penyimpangan dari semua objektif ini, alasan penyimpangan, dan respons manajerial untuk perkembangan yang tidak terduga.
5.            Manajer cabang perusahaan tidak bertanggung jawab untuk hasil di luar kendali mereka (di dalam dan di luar negeri).
6.            Manajer cabang perusahaan yang diukur performanya harus berperan penuh dalam menyusun target-target dimana mereka akan dinilai.
7.            Pengukuran performa ganda, financial dan non-finansial, harus digunakan dalam menilai usaha luar negeri.

Nilai Pelaporan
Manajer keuangan memiliki tanggung jawab yang tidak hanya untuk memastikan keluhan dengan objektif yang disebutkan tetapi untuk menyatu dalam penciptaan nilai. Penciptaan nilai memerlukan laporan baik ukuran dan proses finansial maupun non-finansial yang memberikan manajer dan pemegang saham perusahaan indikator prediktif dan historis nilai pemegang saham. Penilaian ini juga mengetahui bahwa informasi yang berguna bagi manajemen merupakan minat dari para investor untuk menilai calon perusahaan mereka.
Perusahaan yang menggunakan pelaporan nilai adalah Infosys Technologies, membahas deskripsi kasus landasan pelaporan nilai perusahaan. Untuk meningkatkan transparansi mereka dengan kalangan investor, Infosys menyediakan investor dengan data yang digunakan oleh pihak internal perusahaan untuk menjaga hubungan mereka. Konsep yang menuntun pada pengungkapan tersebut dipetakan di bawah ini:

Penciptaan nilai → Penyajian nilai → Realisasi nilai

Nilai diciptakan dengan mengembangkan dan menentukan strategi usaha yang menghasilkan nilai positif bersih saat ini dari arus kas terduga. Nilai disajikan dengan melaksanakan pengendalian keuangan dan penyatuan manajemen yang efektif dari perusahaan yang berisiko.
Informasi jelas yang disediakan untuk investor yang konsisten dengan pengungkapan kerangka kerja dalam tampilan diatas mencakup informasi dalam bentuk penilaian, tambahan nilai ekonomi, aset tak berwujud, laporan posisi keuangan termasuk aset tak berwujud, laporan biaya keuangan saat ini, sumber daya akuntan, dan laporan nilai tambahan.
Perusahaan menggunakan pengukuran yang sama untuk pengukuran performa bisnis internalnya. Hal ini menjamin keseragaman antara pengukuran finansial dan non-finansial yang digunakan oleh pihak dalam dan semua yang digunakan di pasar. Model informasi ini digunakan oleh Infosys sebelum hal ini dilemparkan ke publik pada tahun 1993. Infosys adalah sebuah contoh yang baik dari sebuah perusahaan yang telah dengan tetap menyesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis internasional.

SUMBER :
Frederick D.S Choi, Gary K. Meek, International Accounting, Buku 2 Edisi 6, Penerbit: Salemba Empat