Kamis, 03 Januari 2013

Pengantar Manajemen

PT. UNILEVER INDONESIA, TBK



SEJARAH PT. UNILEVER INDONESIA, TBK
Unilever (IDX: UNVR; Euronext: UNA; NYSE: UN; LSE: ULVR) adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen yang bermarkas di Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1930. Perusahaan ini mempekerjakan 206.000 pekerja.
Di Indonesia, Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, produk-produk kosmetik, dan produk rumah tangga.
Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981.dan mempunyai lebih dari 1000 supplier.
Unilever memiliki beberapa perusahaan lain di Indonesia:
·   PT Anugrah Lever - didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain
·        PT Technopia Lever - didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos
·         PT Knorr Indonesia - diakuisisi pada 21 Januari 2004




Kronologi
1920-30 :Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers
1933 :Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
1936 :Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV – Angke, Jakarta
1941 :Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya
1942-46 :Kendali oleh Unilever dihentikan (Perang Dunia II)
1965-66 :Di bawah kendali pemerintah

1967 :Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing
1981 :Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
1982 :Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya
1988 :Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya
1990 :Terjun di bisnis teh
1992 :Membuka pabrik es krim
1995 :Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1996-98 :Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut
1999 :Deterjen Cair NSD – Cikarang
2000 :Terjun ke bisnis kecap
2001 :Membuka pabrik teh – Cikarang
2002 :Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
2003 :Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
2004 :Terjun ke bisnis makanan ringan
2005 :Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
2008 :Terjun ke bisnis minuman sari buah
2010 :Meluncurkan produk terbaru, yaitu Pure It


STRUKTUR ORGANISASI PT. UNILEVER INDONESIA, TBK
Dalam suatu perusahaan diperlukan adanya kegiatan-kegiatan manajemen yang baik dan terarah. Salah satu fungsi manajemen itu adalah pengorganisasian, yaitu suatu proses penentuan dan pengelompokan peraturan dan macam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada tanggung jawab masing-masing bagian sehingga mempermudah pimpinan untuk mengadakan pengawasan dan meminta tanggung jawab atas tugas yang telah dibebankan pada masing-masing bagian, menetapkan wewenang secara langsung didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas.
Dengan adanya penyusunan organisasi tersebut PT. Unilever Indonesia, Tbk dalam kegiatannya akan berjalan dengan lancar sebagaimana yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Adapun struktur organisasi PT. Unilever Indonesia, Tbk sebagai berikut:
  
Struktur Organisasi
PT. Unilever Indonesia Tbk
PRODUK PT. UNILEVER INDONESIA, TBK

PT. Unilever Indonesia, Tbk. yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1933, telah tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer product yang mempunyai peran penting di Indonesia. Unilever adalah produsen merk-merk terkenal di seluruh dunia yang juga terkenal di tingkat regional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Blue Band, Royco, Sariwangi, Bango, Taro dan masih banyak lagi.
Posisi Unilever yang kuat sebagai pemimpin pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan nasional dan regional yang diterima oleh perusahaan. PT. Unilever Indonesia, Tbk melalui brand-brand-nya kembali membuktikan keunggulannya dengan meraih peringkat dalam ”Packaging Consumer Branding Award 2005” yang diselenggarakan oleh Indonesia Brand Identity Summit (IBS) bekerjasama dengan majalah SWA dan MIX.
Berikut adalah peringkat yang diraih oleh brand-brand Unilever dalam setahun Indonesia Packaging Consumer Award 2005. Sunsilk, Pepsodent, Lux, Molto, Lifebuoy, Axe dan Clear merupakan merk produk perawatan rumah dan tubuh (Home and Personal Care) yang tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk produk makanan dan ice cream, ada Blue Band yang legendaris, Bango, Sari Wangi, Royco dan Wall’s. Masih ada sederet merk produk lagi yang bila disebutkan satu persatu namanya, terasa sangat akrab dengan kehidupan kita.
Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk:
  • ·         Surf
  • ·         Rinso
  • ·         Buavita
  • ·         Sunsilk
  • ·         Taro                         
  • ·         Pepsodent                                            
  • ·         Molto
  • ·         Lifebuoy
  • ·         Clear
  • ·         Close Up
  • ·         Citra
  • ·         Axe
  • ·         Royco
  • ·         Kecap Bango
  • ·         SariWangi
  • ·         Blue Band
  • ·         Wall's
  • ·         Sunlight
  • ·         Pond's
  • ·         Lux
  • ·         Rexona
  • ·         Pure It
  • ·         CIF
  • ·         Vaseline
  • ·         Dove
  • ·         Domestos Nomos
  • ·         Viso
  • ·         Wipol
  • ·         Vixal
  • ·         Lipton
  • ·         She
  • ·         Molto

MARKETING PT. UNILEVER INDONESIA, TBK
PT. Unilever Indonesia, Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi barangkonsumen demi memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan. Untuk menjaga keeksistensiannya dalam persaingan global maka PT. Unilever Indonesia, Tbk mempersiapkan beberapa strategi diantaranya sebagai berikut :

  1. 1.      BERFOKUS PADA PELUANG PASAR

PT. Unilever Indonesia, Tbk dalam menjaga keeksistensiannya di dalam persaingan global yang semakin meningkat, melakukan promosi melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia, Tbk tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever Indonesia, Tbk seperti Kecap Bango, Pepsodent,Shampo Pantene, dan lain-lain. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk Unilever adalah salah satu cara promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah. Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merk produk juga sangat berperan penting, karena merk merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan. Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merk yang berbeda- beda. Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program promosi yang dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh Unilever dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan setia pengguna produk Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen Indonesia. Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam mengembangkan ide pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun internasional. Dalam hal ini khususnya perusahaan Unilever harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran global yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah perusahaan khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi dari para pesaing. Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation treatment dalam setiap sesi langkah-langkah perusahaan. Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi dan aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran, untuk evaluasi ke depannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada konsumennya, antara lain: branding, design, technical printing, dan merchandising. Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever, Tbk. Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT Unilever, Tbk yaitu:
a.       Periklanan
→ semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
b.      Promosi Penjualan
→ berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
c.       Hubungan Masyarakat dan Publisitas
→ berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
d.      Penjualan Secara Pribadi
→ interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan.
e.       Pemasaran Langsung
→ penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi dirumuskan menjadi:
1.      Advertising
2.      Consumer Sales Promotion
3.      Trade Promotion and Co-Marketing
4.      Packaging. Point Of Purchase
5.      Personal Selling
6.      Public Relations
7.      Brand Publicity
8.      Corporate Advertising
9.      The Internet
10.  Direct Marketing
11.  Experiantial Contact: Event, Sponsorship
12.  Customer Service
13.  Word Of Mouth Consumer – Market Sales Promotion Techniques:
·         Kupon
→ Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat pengurangan harga seperti yang tercetak untuk pembelian produk tertentu.
·         Price-Off Deals
→ Memberikan potongan harga langsung di tempat pembelian.
·         Premium and Advertising Specialties
→ Barang yang ditawarkan dengan biaya yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.
·         Contest and Sweeptakes
→ Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan, atau barang-barang karena membeli sesuatu.
·         Sampling and Trial Offers
→ Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa (pemberian contoh produk).
·         Brand Placement
→ Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar dengan memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film.
·         Rebates
→ memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada toko pengecer.
·         Frequency
→ Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah kepada program-program yang berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon atau hadiah langsung gratis untuk mencapai terjadinya pengulangan dalam pembelian atau langganandari merk atau perusahaan yang sama.
·         Event Sponsorship
→ Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merk sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas merk meningkat bersamaan dengan para penonton di acara.
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan agar setiap negara dapat membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa negaranya.
Unilever telah membuka cabang perusahaan di Indonesia. Untuk lebih dikenal oleh masyarakat indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever membuat produk yang sesuai dengan cita rasa Indonesia seperti kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang khas dari Indonesia. Untuk itu Unilever membuat produk kecap Bango untuk dikonsumsi masyarakat Indonesia. Walau kecap bango bukan produk asli buatan Unilever namun nama Unilever lebih terkenal karena kecap Bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh Unilever. Terlebih iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap Bango sangat mencerminkan negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan lebih membangun image Unilever di mata konsumen di Indonesia. Konsumen akan mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap Bango karena terkesan melihat iklan yang ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-coba membeli merk tersebut namun setidaknya produk tersebut sangat dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu, kualitas sangat penting dalam pembuatan produk. Karena walaupun promosi yang dilakukan perusahaan sangat baik namun jika kualitas yang ditawarkan tidak diperhatikan maka promosi yang dilakukan bisa dibilang sia-sia saja.
  1. 2.      KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH

Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistem pengisian kembali persediaan yang melegenda melalui mili pada tempat pedagang eceran. Sistem mili mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir. Terminal titik penjualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkan transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat pedagang eceran. Komputer mengumpulkan pesanan dari semua toko eceran dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat mengakses data penjualan dan persediaan pedagang eceran menggunakan teknologi web. Sistem ini mampu membuat pedagang eceran mempertahankan biaya rendah sambil menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan. Dampaknya bagi pelanggan adalah ketidaktertarikannya beralih ke produk lain akibat harga produk Unilever rendah dan terjangkau.
  1. 3.      DIFERENSIASI PRODUK

Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.

  1. 4.      MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK

Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh.

 CARA PEREKRUTAN SDM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK
PT. Unilever Indonesia, Tbk merupakan perusahaan swasta yang memiliki tingkat perkembangan yang cukup pesat. Hal ini tentunya berjalan bersamaan dengan peningkatan kebutuhan akan tenaga kerja. Permasalahan yang muncul adalah karyawan hasil proses rekrutmen secara reguler kurang mampu untuk beradaptasi dengan tanggung jawab pekerjaan dan lingkungan yang baru.
Menurut Rivai (2004), pekerja yang tidak produktif merupakan kerugian yang besar terhadap perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Human Resources Department
PT. Unilever Indonesia, Tbk mendesain suatu program perekrutan, seleksi, dan pelatihan yang tergabung dalam program Latihan Kerja (LATKER). Program LATKER adalah suatu program yang  merupakan bagian dari proses rekrutmen dan seleksi karyawan yang didalamnya dilakukan suatu pemberian keahlian yang dibutuhkan perusahaan. Peserta program ini memiliki status tidak terikat kerja dengan perusahaan.
Dengan desain program LATKER, PT. Unilever Indonesia, Tbk berharap  mendapatkan karyawan dengan tingkat kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan mampu beradaptasi secara langsung setelah proses pengangkatan menjadi karyawan dilakukan. Dengan kata lain program ini nantinya mencetak calon-calon karyawan yang produktif. Program Latihan Kerja (LATKER) ini di dalamnya merupakan gabungan antara  on the job training  dan  off the job training.  On the job training adalah suatu metode pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan pengawasan dari pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor, sedangkan ceramah kelas dan presentasi video merupakan bagian dari off the job training (Rivai, 2004). 
Tipe seleksi ini memungkinkan perusahaan untuk mengetahui kepribadian dan kemampuan calon dengan lebih mendalam. Tingkat efektivitas program LATKER ini dapat dilihat dari kepuasan  supervisor terhadap kemampuan karyawan hasil program menyesuaikan dengan budaya perusahaan dan kinerja yang dimiliki oleh karyawan.
Program LATKER efektif digunakan sebagai metode penerimaan karyawan di PT. Unilever Indonesia, Tbk karena semua harapan kemampuan seorang karyawan mampu dipenuhi dengan diadakannya program LATKER. Dengan adanya program LATKER ini juga mampu menutup kelemahan adaptasi kerja karyawan baru yang terdapat pada penerimaan karyawan secara normal.

REFERENSI: